Jejak Tapak Kaki Harimau Sumatera di Desa Kualu Nenas, Warga Diminta Waspada
Merdeka.com - Jejak tapak kaki Harimau Sumatera kembali membuat heboh warga Kabupaten Kampar, Riau. Kali ini, jejak si belang itu ditemukan di jalanan Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang.
"Setelah mendapat laporan dari warga, kami langsung menurunkan tim melakukan pengecekan. Ternyata benar, jejak itu tapak kaki harimau sumatera," ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Suharyono, Sabtu (7/12).
Suharyono menyebutkan, warga melihat jejak kaki harimau Sumatra itu Jumat (6/12) di jalanan yang biasa dilalui masyarakat petani. Dia juga meminta warga untuk waspada.
-
Dimana habitat harimau Jawa dulu? Pada awal abad ke-19, harimau Jawa masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Mengutip Instagram @blitar.heritage, sebelum letusan Gunung Kelud pada tahun 1901, perkebunan di lereng gunung ini merupakan habitat harimau Jawa.
-
Siapa yang memperkirakan jumlah Harimau Sumatera? WWF memperkirakan populasinya di alam liar Andalas hanya sekitar 600 ekor.
-
Apa ciri khas harimau Jawa? Mengutip situs endangeredtigers-org, harimau Jawa rata-rata berukuran lebih kecil dibanding subspesies harimau modern lainnya. Ukuran tubuh ini merupakan bentuk adaptasinya terhadap ukuran mangsa utamanya berupa rusa. Mereka memiliki garis-garis panjang dan tipis serta wajah sempit dengan hidung relatif panjang dan sempit.
-
Fakta unik apa tentang harimau? Harimau, dengan pola belang yang memukau dan kegagahannya, merupakan salah satu hewan yang paling menakjubkan di dunia ini. Tidak hanya itu, harimau juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Satu pukulan dari cakarnya saja bisa menjadi cukup kuat untuk membunuh seekor binatang dewasa yang berukuran sedang.
-
Dimana kucing liar itu ditemukan? Pada Sabtu (29/7), warga Sampangan, Kota Semarang dihebohkan dengan kemunculan seekor kucing liar yang mengeluarkan air liur.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
"Ukurannya diperkirakan sama dengan jejak Harimau Sumatra di Desa Karya Indah," kata dia.
Meski ada beberapa jejak di dua desa, Suharyono, belum bisa memastikan berapa jumlah harimau yang berada di sekitaran daerah tersebut. Namun berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat, ada tiga ekor harimau.
"Terkait dengan temuan jejak Harimau Sumatera di Desa Kualu Nenas, kami belum dapat memastikan kebenarannya sebanyak 3 individu. Analis jejak dan analis data lapangan lainnya masih berlangsung," jelas Suharyono.
Dia juga belum tahu apakah satwa liar dilindungi yang melintas di Desa Karya Indah, sama dengan di Desa Kualu Nenas. Menurut Suharyono, secara alamiah harimau sumatera betina jarang ditemui bersamaan dengan pejantan dan anaknya.
"Bila induk harimau bersama anaknya, dipastikan anak itu berusia di bawah 2 tahun. Atau belum lepas susu," ucapnya.
Suharyono memperkirakan Harimau Sumatra yang ditemukan di Desa Karya Indah adalah harimau jantan remaja dengan umur sekitar 2 tahunan yang baru lepas susu dari induknya. Biasanya Harimau Sumatra remaja akan mencari daerah jelajah baru. Harimau akan menjelajah meliputi daerah yang cukup luas sampai akhirnya dia menemukan homerange pastinya.
"Dan itu butuh waktu karena di antaranya ketersediaan pakan dan jelajah Harimau Sumatera jantan lainnya yang tidak bisa overlap sesama Harimau Sumatra jantan," tutur Suharyono.
Suharyono mengimbau kepada masyarakat, terutama yang berada di lokasi ditemukannya jejak dan sekitarnya agar lebih berhati-hati dan tidak melakukan pemasangan jerat dan perburuan. "Biarkan Harimau Sumatra dapat melintas menuju ke habitatnya," ingat Suharyono.
Saat ini, tambah Suharyono, Tim BBKSDA Riau sedang melakukan koordinasi dengan aparat setempat untuk mengumpulkan data dan melakukan sosialisasi. Dia mengimbau masyarakat segera melapor apabila menemukan jejak kaki harimau.
"Masyarakat bisa segera melapor apabila mengetahui tentang informasi selanjutnya. Call centre kami 081374742982 untuk segera diambil tindakan sesuai kewenangan Balai Besar KSDA Riau," imbau Suharyono.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaSehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca Selengkapnya