Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jimly: Kasus Ahok tidak ada contohnya dalam sejarah

Jimly: Kasus Ahok tidak ada contohnya dalam sejarah Seleksi Capim KPK. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) putaran pertama Pilgub DKI Jakarta masih menjadi kekurangan yang harus diperbaiki Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. DPT dinilai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan target pemilih di Jakarta sebesar 77,5 persen belum tercapai.

"Partisipasi pemilih kita ini belum mencapai target 77,5 persen. Tapi dibandingkan 2015 sudah meningkat, tadinya 70-an sekarang sudah 74 persen. Sudah bagus. Tetapi harusnya lebih tinggi, salah satu faktornya adalah DPT," kata Jimly di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/3).

Masalah DPT, kata Jimly, terlihat saat dirinya meninjau pelaksanaan pencoblosan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Salemba. Dari total 3.500 penghuni Lapas yang memiliki hak pilih, hanya sekitar 15 persen yang terdaftar dan bisa menggunakan suaranya.

"Contohnya saya sendiri, waktu Pemungutan suara saya ke Lapas Salemba ada 3.861 penghuni. 10 persen saja KTP luar DKI, jadi 3.500 di dalam tapi yang milih hanya 349. Artinya 15-an persen, ada masalah pendaftaran pemilu," jelasnya.

Jimly melihat, rendahnya angka partisipasi publik dalam pencoblosan putaran pertama juga disebabkan karena kasus penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T Purnama.

"Kasus Ahok DKI ini kan tidak ada contohnya dalam sejarah. Di mana emosi kelompok sampai ke langit. Sampai ke ubun-ubun semua. Baik yang pro maupun kontra. Kalau begini tingkat partisipasi enggak bisa tinggi. Maka harus kita manfaatkan," ujar Jimly.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengaku telah memberikan saran kepada KPU dan Bawaslu untuk melihat kasus Ahok secara bijak. Sikap tersebut diperlukan agar partisipasi warga Jakarta meningkat dan demokrasi dapat terbangun dengan adil dan berintegritas.

"Saya kasih nasihat ke KPU, Bawaslu, khususnya DKI dan pihak semua masyarakat mari lihat kasus DKI secara positif jangan negatif melulu," terangnya.

"Pertama untuk meningkatkan partisipasi pemilu. Kedua untuk menunjukkan demokrasi kita adil dan berintegritas. Karena ini DKI orang emosi maka KPU Bawaslu buktikan kalau netral profesional," pungkas Jimly. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golput Pilkada Jakarta Tinggi, PKB Singgung Kelompok Terpelajar: Kandidat Tidak Diminati
Golput Pilkada Jakarta Tinggi, PKB Singgung Kelompok Terpelajar: Kandidat Tidak Diminati

Lembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi hanya 58 persen.

Baca Selengkapnya
Jimly Asshiddiqie soal Pencalonan Dharma-Kun Bagus di Pilgub Jakarta: Sangat Bagus
Jimly Asshiddiqie soal Pencalonan Dharma-Kun Bagus di Pilgub Jakarta: Sangat Bagus

Masyarakat diberi kesempatan untuk memilih kandidat yang tidak diusung dari partai politik.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Nilai Pilpres 2024 Gaduh: Presiden Tidak Netral, Coba Suburkan Spirit Politik Dinasti
Hakim MK Nilai Pilpres 2024 Gaduh: Presiden Tidak Netral, Coba Suburkan Spirit Politik Dinasti

Hakim MK Arief Hidayat menilai Presiden tidak netral dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta Turun, Bawaslu Minta Semua Pihak Evaluasi
Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta Turun, Bawaslu Minta Semua Pihak Evaluasi

Bawaslu menyebut, menurunnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta harus menjadi refleksi bersama.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu
Jokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu

Menurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.

Baca Selengkapnya
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta

Mengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ragu Elektabilitas Ridwan Kamil Kalah dari Anies, Contohkan Foke hingga Ahok
Gerindra Ragu Elektabilitas Ridwan Kamil Kalah dari Anies, Contohkan Foke hingga Ahok

Gerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies

Baca Selengkapnya
Ketua MKMK Ingin Batalkan Putusan MK Tambah Syarat Capres dan Cawapres, Tapi Apa Bisa?
Ketua MKMK Ingin Batalkan Putusan MK Tambah Syarat Capres dan Cawapres, Tapi Apa Bisa?

Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie mengaku belum yakin dapat membatalkan putusan MK.

Baca Selengkapnya
Hamdan Zoelva: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Kemunduran Demokrasi, Ini Masalah Besar
Hamdan Zoelva: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Kemunduran Demokrasi, Ini Masalah Besar

"Ini benar-benar memberikan kesimpulan yang sangat kuat, bahwa demokrasi mundur dan ini tidak boleh terjadi," kata Hamdan Zoelva.

Baca Selengkapnya