JK minta PT DI garap pasar komersil, tak cuma andalkan pesanan TNI
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (DI) di Bandung, Jawa Barat. Dia mendorong perusahaan pelat merah tersebut untuk serius menggarap pangsa pasar dengan memproduksi pesawat komersil.
"Fokus (komersil). Tentu perbaiki sistemnya. Misalnya after sales service-nya, baru bisa kembali ke komersial biar lebih baik, Yang mampu dikuasai," ungkap JK di hanggar Sub Assy dan Final Assy Pesawat PT DI, Bandung, Rabu (20/1).
Meski PT DI perusahaan berpelat merah, tetapi itu tidak melulu harus mengandalkan pesanan pemerintah dan TNI.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista? Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) 'Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,'
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Bagaimana Kalimantan Timur ingin mendanai subsidi angkutan udara? Wacana pembiayaan subsidi angkutan udara barang itu, menurut Heru masih dimungkinkan dengan alasan mendukung program daerah dalam kegiatan tertentu. Selama tidak melangkahi regulasi penyelenggaraan penerbangan yang dipegang Pemerintah pusat.'Saya dengar kalau untuk mendukung program OPD lain, bisa. Misal membantu Disperindagkop atau Biro Ekonomi untuk menekan inflasi.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Kenapa KPU Papua dan Papua Pegunungan sewa pesawat? 'Memang benar kami terpaksa menyewa pesawat karena tidak ada penerbangan terjadwal yang melayani Jayapura -Jakarta di malam hari,' Komisioner KPU Papua Pegunungan Theodorus Kossay, Selasa Malam (19/3), dilansir dari Antara.
"Namun pemerintah tidak beli pesawat banyak, kecuali TNI. Yang beli banyak itu komersial. Komersial ini memang fokusnya. TNI kan setahun tidak terlalu besar. Yang besarkan komersial. Selama hal pokok, bisnis dapat diperhatikan. Asalkan teknologinya, maintanance, after sales service. Baru bisa berjalan dan juga bagaimana efisiensi dan kecepatan produksi," ungkapnya.
Dia memuji PT DI yang sempat jatuh bangun menghadapi ekonomi Indonesia. Tapi kini PT DI kembali menunjukan taringnya dengan membuat pesawat baru. PT DI saat ini tengah fokus menggarap beberapa pesanan seperti CN235, NC212 dan N219 yang rencananya akan terbang perdana pada pertengahan tahun ini.
"Saya apresiasi selama 40 tahun (PT DI berdiri) Walaupun banyak pertentangan masih bsa berjalan. Namun ini banyak kemungkinan semuanya bisa berjalan," terangnya.
Sementara itu Direktur Utama Budi Santoso mengatakan, saat ini pihaknya memang tengah fokus menggarap N219. "Kita mulai N219, kelas murah dulu. nanti masuk mulai ke pesawat 50 penumpang, Kapan? Nanti cari duit dulu kalau ada duit langsung bisa besok buat," terangnya.
Dia mengakui JK juga berpesan agar bisa fokus ke pesawat komersial agar bisa menghidupi perusahaan. "Kepada PT DI, Pak JK juga pesan Kita hidup dari komersial bukan dari pemerintah saja," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu menyampaikan roadmap perkeretaapian Indonesia tentang kebutuhan transportasi penduduk.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya peran KADIN dan HIPMI tidak hanya sebagai subkontraktor, tetapi sebagai pemain utama dalam proyek ini.
Baca SelengkapnyaHelikopter S-70M Black Hawk dirancang dengan kemampuan beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem baik siang maupun malam serta menjalankan berbagai misi.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan tukar pikiran dengan para pelaku bisnis di IKN
Baca SelengkapnyaTujuan pemindahan PT Pindad dan PTDI agar bisa lebih dekat dengan Bandara Kertajati.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca Selengkapnya