Jokowi: Angka Kesehatan Belum Terlalu Membaik, Tapi Tidak Jelek
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan, hingga saat ini sektor kesehatan belum terlalu membaik dilihat dari angka kasus Covid-19 yang masih meningkat. Namun, dia mengklaim, sudah memerintahkan gugus tugas agar menambah personel di beberapa daerah.
"Angka-angkanya kesehatan belum terlalu membaik tapi tidak jelek amat," katanya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (13/7).
Dia berharap kasus positif Covid-19 bisa dikendalikan. Sehingga tidak menyebabkan gelombang kedua yang mempengaruhi seluruh sektor.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi jaga kesehatan? Karena aktivitas sebagai Presiden yang terbilang sangat tinggi, Jokowi selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya dengan rutin mengonsumsi jamu. Tri selaku koki andalan Jokowi selalu membuat racikan jamu spesial yang terbuat dari temulawak, kunyit dan jahe. Pantas saja yaa Pak Jokowi selalu tampil prima disetiap kesempatan.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Bagaimana Jokowi berusaha agar tetap berkuasa? 'Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil,' ungkap dia.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
"Kita harap tidak ada gelombang kedua yang bisa berpengaruh psikologis ke ekonomi negara kita," ungkapnya.
Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, saat ini Indonesia alami kenaikan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur capai 39,1 pada bulan Juni 2020. Sebelumnya PMI hanya mencapai 2,7.
"Inflasi juga naik artinya ada daya beli yang sudah semakin merangkak, akan kita pacu terus agar triwulan ketiga bisa betul-betul bisa naik, Juli, Agustus, September," tutup Jokowi.
Anies: Selama PSBB Transisi Ada 6.748 Kasus Baru Covid-19 di Jakarta
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan, selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi yakni 4 Juni-12 Juli terdapat enam ribuan kasus baru positif Corona atau Covid-19.
Dia menyatakan ribuan kasus tersebut karena pihaknya yang terus melakukan tracing ke masyarakat atau active case finding.
"Kita menemukan 6.748 kasus baru memang karena kita aktif melakukan tracing," katanya dalam akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Senin (13/7).
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyatakan sebagian besar dari kasus baru tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG). Dia menjelaskan, sejumlah fasilitas kesehatan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan tes terkait Covid-19.
"Saya mengingatkan pada semua 66 persen dari yang kita temukan adalah OTG, orang tanpa gejala. Orang yang dia tidak sadar dia sudah terekspose," ucapnya.
Karena hal itu, dia meminta agar masyarakat berhati-hati dan tetap melaksanakan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.
"Jangan anggap enteng. Jangan merasa kita sudah bebas dari Covid-19. Karena nanti kalau kondisi ini berlangsung terus, bukan tidak mungkin kita akan kembali ke situasi sebelum ini," jelasnya.
Sebelumnya, jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 404 orang pada Minggu (12/7). Berdasarkan penambahan tersebut saat ini jumlah kumulatif pasien di mencapai 14.361 kasus.
"Dari jumlah tersebut, 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangan pers.
Selain itu dia mengatakan terdapat 554 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.905 orang melakukan self isolation di rumah.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya