Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi Beri Atensi Khusus Kasus Guru Perkosa 21 Santri di Bandung

Jokowi Beri Atensi Khusus Kasus Guru Perkosa 21 Santri di Bandung Jokowi resmikan Bandara Tebelian di Sintang Kalbar. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Terdakwa pemerkosaan belasan murid di bawah umur, Herry Wirawan dianggap pantas mendapatkan hukuman maksimal hingga kebiri. Proses persidangan akan dikawal langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menilai, perbuatan Herry sangat membuat geram masyarakat.

"Kasus kekerasan (seksual) ini dilakukan, korbannya banyak, kemudian dilakukan berkali-kali," ucap dia di Kantor Kejati Jabar, Bandung, Selasa (14/12).

Orang lain juga bertanya?

"Kami pun sudah ber-statement pelaku harus mendapatkan hukuman kebiri dan saya yakin seluruh masyarakat akan merasa puas ketika tuntutan yang diberikan kepada terdakwa ini hukuman seberat-beratnya," ia melanjutkan.

Bintang menyebut kasus ini pun mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo yang kemudian menginstruksikan dirinya untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

Di tempat yang sama, Kepala Kejati Jabar, Asep N Mulyana mengatakan, proses penanganan perkara sedang berjalan di PN Bandung dengan tahapan menghadirkan saksi-saksi.

Dia menjanjikan bahwa akan ada percepatan penyelesaian kasus di persidangan seiring dengan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. Namun, ia meminta semua pihak menjaga kerahasiaan identitas korban.

"Kami melaksanakan sidang dua kali seminggu, berbeda dengan perkara lain yang hanya seminggu satu kali. Terkait kerahasiaan identitas korban, jangan sampai stigma itu melekat kepada masyarakat yang nanti akan mempengaruhi dampak psikologis dan keberlangsungan para korban," ucap dia.

“In Sya Allah, saya akan turun langsung dalam persidangan nanti untuk mengawal kasus ini," imbuh Asep.

Disinggung mengenai dugaan aliran uang bantuan yang diselewengkan Harry Wirawan, Asep memastikan perkara itu akan diakomodir.

"Tentu akan kami akomodir semua itu, tidak hanya menyangkut kekerasan seksual, tapi fisik dan ekonomi. Intinya, percayakan kepada kami," pungkasnya.

Diberitakan, Pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat tengah jadi perbincangan hangat publik. Karena salah satu tenaga pendidiknya mencabuli para santriwati di bawah umur.

Awalnya dilaporkan, 12 santriwati yang menjadi korban aksi bejat pelaku. Dari belasan santriwati yang disetubuhi paksa tersangka, telah lahir sembilan bayi tanpa dinikahi oleh guru tersebut.

Sidang dakwaan terdakwa HW diketahui berlangsung sejak 11 November 2021. Jaksa penuntut umum membeberkan bahwa terdakwa telah melakukan pencabulan terhadap para santri di bawah umur dalam rentang waktu 2016-2021.

Belakangan, aksi bejat terdakwa ini dilakukan terhadap 21 santriwati.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari mengatakan, anak-anak yang menjadi korban kejahatan seksual HW tidak hanya 12 orang. Dari informasi yang diterimanya, jumlah korban mencapai 21 orang.

Dari 21 orang tersebut, diungkapkannya, 11 orang korban berasal dari dua kecamatan di Kabupaten Garut.

"Mereka rata-rata dipergauli itu umur 13an, ya mulai (pesantren) rata-ratakan ada yang 2 (atau) 3 tahun itu. Nah itu bukan hanya orang Garut ya, ada orang Cimahi, Bandung. Semuanya sebenarnya ada 21 lah, gitu seperti itu," ungkapnya, Jumat (10/12).

Selain itu, disebut Diah, seluruh korban yang hamil saat ini sudah melahirkan. Terakhir yang melahirkan adalah korban yang berusia 14 tahun di bulan November kemarin.

"(Dari 11 korban) 8 (anak dilahirkan), semua dari kita (Garut). Jadi 8, (ada) satu (orang korban) sampai ada dua anak. Tapi dari semua sekarang selama 6 bulan semua sudah lahir," sebutnya.

Pihaknya, diakui Diah, sempat menawarkan kalau korban tidak sanggup merawat bayi tersebut akan dibantu oleh P2TP2A Garut. Penawaran tersebut dilakukan karena melihat kondisi perekonomian korban yang rata-rata buruh harian lepas, penjual kitab, petani, hingga pembuat jok.

Kondisi perekonomian tersebut juga yang menjadikan para korban dari Garut bisa berada di tempatnya HW, karena ingin anaknya sekolah dengan gratis.

"Jadi posisi anak-anak (korban dan bayinya) sekarang ada di orang tua mereka, dan akhirnya Alhamdulillah yang rasanya mereka (awalnya) tidak menerima, ya namanya juga anak bayi, cucu darah daging mereka, akhirnya mereka merawat. Walaupun saya menawarkan kalau yang tidak sanggup saya siap gitu ya membantu. Tapi mereka akhirnya merawat cucu mereka, ya (bisa disebut) cucu lah," jelasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta-Fakta Guru Seni Budaya Lecehkan Belasan Siswi di SMKN 56 Jakarta
Fakta-Fakta Guru Seni Budaya Lecehkan Belasan Siswi di SMKN 56 Jakarta

Dugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.

Baca Selengkapnya
Guru Pelaku Pelecehan 15 Siswi di SMK Jakarta Utara Bakal Dipecat
Guru Pelaku Pelecehan 15 Siswi di SMK Jakarta Utara Bakal Dipecat

Instruksi telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Menurutnya, kasus semacam ini tak bisa ditolerir.

Baca Selengkapnya
Janjikan Bisa Lulus Tes Polisi atau TNI Modus Kepala Sekolah Cabuli 10 Anggota Paskibra
Janjikan Bisa Lulus Tes Polisi atau TNI Modus Kepala Sekolah Cabuli 10 Anggota Paskibra

Menjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.

Baca Selengkapnya
Cabuli Belasan Anak, Guru Ngaji Divonis 18 Tahun Penjara
Cabuli Belasan Anak, Guru Ngaji Divonis 18 Tahun Penjara

Vonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Baca Selengkapnya
Modus Setoran Hafalan, Guru Ponpes di Maros Diduga Cabuli 20 Santriwati
Modus Setoran Hafalan, Guru Ponpes di Maros Diduga Cabuli 20 Santriwati

Guru ponpes AH diamankan polisi usai dilaporkan orang tua siswa karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap santriwatinya.

Baca Selengkapnya
Pimpinan Pondok Pesantren Cabuli Sebelas Laki Laki dan Satu Perempuan
Pimpinan Pondok Pesantren Cabuli Sebelas Laki Laki dan Satu Perempuan

Adanya laporan dari ibu korban anaknya telah menjadi korban pelecehan seksual di Pondok Pesantren salah satu di Kota Jambi.

Baca Selengkapnya
Pelototi Kasus Remaja di Jateng Diperkosa 13 Orang, Menteri PPPA: Bila Tidak Selesai, Kami akan Selesaikan!
Pelototi Kasus Remaja di Jateng Diperkosa 13 Orang, Menteri PPPA: Bila Tidak Selesai, Kami akan Selesaikan!

Peristiwa itu telah dilaporkan ke Polres Purworejo pada Juni 2024 dan masih belum ada perkembangan.

Baca Selengkapnya
Begini Siasat Licik Kiai Gadungan di Semarang Perkosa Santriwati Sejak 2020
Begini Siasat Licik Kiai Gadungan di Semarang Perkosa Santriwati Sejak 2020

Selama tiga tahun, Kiai gadungan ini sudah melakukan aksi bejatnya kepada korban sebanyak tiga kali

Baca Selengkapnya
15 Siswa Siswi Usia 11-12 Tahun Jadi Korban Pelecehan Guru di Sekolah Swasta Yogyakarta
15 Siswa Siswi Usia 11-12 Tahun Jadi Korban Pelecehan Guru di Sekolah Swasta Yogyakarta

Kuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).

Baca Selengkapnya
Dua Guru Agama di Bekasi Jadi Tersangka Kasus Asusila Tiga Santriwatinya di Pesantren
Dua Guru Agama di Bekasi Jadi Tersangka Kasus Asusila Tiga Santriwatinya di Pesantren

Dua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Sering Nonton Video Porno, Guru Ngaji di Semarang Cabuli 17 Murid
Sering Nonton Video Porno, Guru Ngaji di Semarang Cabuli 17 Murid

Seorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.

Baca Selengkapnya
Guru Ngaji di Bandar Lampung Cabuli Empat Muridnya
Guru Ngaji di Bandar Lampung Cabuli Empat Muridnya

Polisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya