Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Ambil Kebijakan Covid-19 Berdasar Kajian Ilmiah

Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Ambil Kebijakan Covid-19 Berdasar Kajian Ilmiah Jokowi tinjau kesiapan RS darurat virus corona. ©Hafidz Mubarak A/POOL/AFP

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan terkait penanganan Covid-19 di provinsi Jawa Timur. Dia ingin pemerintah daerah Jatim mengambil keputusan secara ilmiah jika membuat kebijakan dalam situasi pandemi ini.

"Kepada gubernur, bupati, wali kota, agar setiap membuat kebijakan, agar setiap membuat policy selalu merujuk pada data sains, dan juga saran dari scientist," kata Jokowi di Jawa Timur, Kamis (25/6).

Menurut Jokowi, akan berbahaya bila mengambil keputusan atau membuat kebijakan tanpa melihat data dan saran dari para ahli.

Orang lain juga bertanya?

"Jangan kita membuat kebijakan, policy tanpa melihat data, tanpa mendengarkan saran dari para pakar, ini berbahaya. Minta masukan dari pakar epidemiologi, minta masukan dari pakar pakar perguruan tinggi," ujarnya.

Kemudian, kepala negara ingin provinsi Jawa Timur menyiapkan betul rencana rencana cadangan jika mengambil suatu keputusan. Hal tersebut, agar para pihak bisa siaga bila menghadapi situasi yang tidak terduga.

"Hati-hati, informasi yang saya terima tadi pagi, dunia sudah mendekati ke 10 juta kasus positif. Hati-hati, kita tidak ingin ikut terseret angka-angka yang besar, oleh sebab itu perlu kita siaga menghadapi situasi yang tidak terduga," ungkapnya.

"Kalkulasi semuanya, hitung antisipasi semuanya, baik rumah sakit darurat, kebutuhan SDM, kebutuhan tempat tidur, tempat tidur untuk isolasi baik untuk di rumah sakit darurat lapangan maupun rumah sakit rujukan betul betul disiapkan," ucap Jokowi.

Satu Perasaan yang Sama

Dalam pengarahannya, Jokowi minta para pihak satu perasaan, bahwa sedang mengalami krisis kesehatan dan ekonomi.

"Saya ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa kita sedang mengalami perasaan yang sama bahwa kita sedang mengalami krisis kesehatan dan sekaligus ekonomi, perasaannya harus sama jangan sampai ada yang masih memiliki perasaan kita normal normal saja, berbahaya sekali," ujarnya.

Jokowi mengatakan, kondisi krisis tersebut tak hanya di alami Indonesia, tetapi 215 negara lainnya. Maka dari itu, dia minta para pihak punya perasaan sama bahwa sedang berada pada posisi krisis kesehatan dan ekonomi. Sehingga, masyarakat turut memiliki perasaan yang sama tentang masalah Covid ini.

“Jangan sampai ada masyarakat yang memikirkan perasaan yang masih normal-normal saja," ucapnya.

Mantan Wali Kota Solo tersebut tidak ingin masyarakat mengabaikan protokol kesehatan. Dia ingin cara pencegahan corona terus didengungkan.

"Kemana-mana tidak pakai masker, lupa cuci tangan habis kegiatan, masih berkerumun di dalam kerumunan kerumunan yang tidak perlu, ini yang terus harus kita ingatkan," tuturnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya