Jokowi: Jangan Merasa Kasus Covid-19 Turun, Kita Jadi Lengah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Dia bilang, penyebaran corona di Indonesia masih ada.
"Tugas kita dalam penanganan pandemi Covid-19 ini belum berakhir, belum selesai risiko penyebaran Covid-19 ini masih ada dan juga aktivitas ekonomi yang harus kita gerakkan, hati-hati resiko penyebaran Covid," katanya dalam pembukaan Munas Apkasi V di Istana Negara, Jumat (26/3).
Jokowi mengungkapkan, bahwa setiap hari dirinya selalu mendapat laporan data corona. Mulai dari tanah air hingga luar negeri. Menurutnya, angka kasus Covid masih fluktuatif.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Di Eropa, di India yang sudah turun tau tau melompat sampai 3-4 kali lipat Covid-nya. Kita alhamdulilah di Januari pernah di angka 13 ribu kasus harian, 14 ribu bahkan 15 ribu, sekarang kita sudah turun dan berada di angka 5-6 ribu dan akan terus kita turunkan," ucapnya.
"Coba lihat india 59 ribu kasus harian, brazil 90.500 kasus harian, Amerika Serikat 66 ribu," tambah Jokowi.
Maka dari itu, Kepala Negara meminta penanganan pandemi di Indonesia tidak lengah. Meski kasusnya turun tetapi kewaspadaan menurun. Dia bilang, virus corona tetap tidak terlihat.
"Ini harus menjadi kehati-hatian kita semua jangan merasa sudah (kasusnya turun) 5000 langsung kewaspadaan kita dan kita lengah, hati-hati. Barang ini kita gak kelihatan, di mana juga kita gak tahu," ujarnya.
"Lewatnya apa kita enggak tahu media penularannya juga kita enggak tahu, sebab itu satu-satunya jalan tetap waspada dan jangan lengah," imbuhnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.
Baca Selengkapnya