Jokowi Minta Jajaran Waspadai Covid-19 Varian Mu Masuk Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk mewaspadai Covid-19 varian B1621 atau varian Mu. Jokowi mewanti-wanti para menteri agar virus corona varian Mu tak masuk ke Indonesia.
"Saya juga ingin perhatian kita semuanya berkaitan dengan perhubungan, Pak Menhub, yang berkaitan dengan varian baru, varian Mu. Ini betul-betul kita lebih waspada dan detail," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi PPKM sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/9).
Menurut dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan dibandingkan saat awal Juli 2021 yang mencapai 56.000 kasus. Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) RS Rujukan Covid-19 kini berada di angka 19 persen.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
"Saya melihat kalau melihat kasus harian selama tiga hari kemarin misalnya 7.700, 6.700, dan 5.400 terakhir kemarin. Saya melihat BOR nasional kita 21 (persen) tiga hari yang lalu, turun 20 (persen), kemudian sekarang di angka 19 (persen)," kata Jokowi.
Jokowi menyebut BOR pasien Covid-19 di Wisma Atlet juga mengalami penurunan hingga kini berada di 9 persen. Disamping itu, dia menyampaikan bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini berada di angka 150.000.
Dia meyakini kasus aktif Covid-19 bisa turun di angka 100.000 pada akhir September 2021. Oleh sebab itu, Jokowi tak mau varian Mu masuk ke Indonesia dan membuat kasus Covid-19 kembali naik.
"Jangan sampai ini (varian Mu)merusak capaian yang sudah kita lakukan," ucap Jokowi.
Sebelumnya, virus corona Varian Mu juga dikenal sebagai B.1.621 masuk dalam daftar pantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Agustus 2021 setelah terdeteksi di 39 negara.
Varian Mu juga disebut memiliki sekelompok mutasi yang mungkin membuatnya kurang rentan terhadap perlindungan kekebalan yang telah diperoleh banyak orang.
Menurut buletin mingguan WHO tentang pandemi, varian Mu 'memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan'. Data awal laporan tersebut menunjukkan itu mungkin menghindari pertahanan kekebalan dengan cara yang mirip dengan varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Kementerian Kesehatan mencatat, Varian Mu belum terdeteksi di kawasan ASEAN, termasuk juga di Indonesia. Hal ini melihat dari hasil deteksi varian virus Corona, Whole Genome Sequencing (WGS) yang terus diteliti Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, Varian Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia. Diketahui dari analisis laboratorium, Varian Mu memengaruhi efektivitas vaksin Covid-19 lain dan penyebarannya tidak sehebat Varian Delta.
"Salah satu mutasi selain Varian Delta, (muncul) yang baru sekarang sudah ada Varian Mu. Varian ini terjadi (terdeteksi) di Kolombia," jelas Dante saat Konferensi Pers PPKM pada Senin, 6 September 2021.
"Berdasarkan concern pada minggu ini dilihat secara laboratorium, varian tersebut mempunyai resistansi terhadap kondisi vaksin. Tetapi penyebarannya tidak sehebat penularan dari Varian Delta," sambung dia.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya