Jokowi Prihatin Perundungan Bocah di Tasikmalaya: Jangan Sampai Terjadi Lagi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus perundungan seorang bocah SD di Tasikmalaya hingga meninggal dunia. Kepala Negara menyampaikan duka mendalam atas kejadian itu.
"Ini yang menjadi keprihatinan kita semuanya, pertama-tama saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kejadian di Tasikmalaya," kata Jokowi di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7).
Menurutnya, pencegahan anak dari perundungan adalah tanggung jawab semua pihak, terutama orang tua, para pendidik, maupun pihak sekolah. "Tanggung jawab masyarakat agar bullying, perundungan ke depan tidak terjadi lagi," ujar eks Wali Kota Solo itu.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
Maka, Kepala Negara mengajak semua pihak melindungi anak dari perundungan. Dia tidak ingin keceriaan anak direnggut.
"Inilah yang harus kita jaga bersama-sama agar anak-anak kita itu memiliki dunia bermain, dunia anak-anak dengan keceriaan mereka. Jangan sampai terjadi lagi yang namanya perundungan," pungkasnya.
Korban Depresi hingga Meninggal Dunia
Seorang bocah kelas V sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia, diduga usai mengalami depresi karena menjadi korban perundungan teman sebayanya. Aksi perundungan dilakukan secara fisik dan psikis.
Korban yang masih berusia 11 tahun itu diketahui mendapatkan perlakukan kasar dari teman sebayanya. Tidak hanya itu saja, korban juga dipaksa terduga para pelaku untuk menyetubuhi seekor kucing dan kemudian direkam menggunakan handphone.
Video rekaman tersebut pun rupanya sempat beredar di media sosial. Beredarnya video meruntuhkan benteng pertahanan psikologinya, hingga korban kemudian mengalami depresi. Tidak mau makan dan lainnya.
Keluarga korban yang mengetahui kondisi anaknya, segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun sayangnya dalam proses perawatan itu, korban meninggal dunia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiba-tiba Jokowi teringat saat kecil mirip dengan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan
Baca SelengkapnyaPemerintah membangun 12 rumah sakit di seluruh Indonesia yang standarnya seperti Gedung Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Sardjito.
Baca SelengkapnyaKamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia saat ingin melihat konvoi Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan Kapolri agar pengusutan kasus dilakukan secara terbuka.
Baca SelengkapnyaJokowi meninjau langsung upaya pencegahan stunting atau gizi buruk di posyandu
Baca SelengkapnyaJokowi tiba di SDN Tirtoyoso Nomor 111 Banjarsari pada pukul 08.10 WIB. Mantan Wali Kota Solo sempat berinteraksi dengan para siswa.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaIstana menyebut sebenarnya saat kunjungan kerja ke daerah, Jokowi selalu terbuka berinteraksi, berkomunikasi dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat.
Baca Selengkapnya