Jokowi Sentil Emil: Percuma Kalau Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, TBC-nya Juga
Merdeka.com - Provinsi Jawa Barat termasuk daerah dengan kasus tuberkulosis terbanyak di Indonesia. Presiden Joko Widodo mengingatkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Emil, untuk melakukan pembenahan.
"Saya titip di daerah juga sama (melakukan upaya pencegahan dan eliminasi TBC). Percuma kalau pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi tingkat TBC-nya juga tinggi," tegas Jokowi di acara eliminasi TBC 2030, di Techno Park, Kota Cimahi, Rabu (29/1).
Dalam kesempatan yang sama, Emil mengungkapkan kasus TBC di provinsi yang dipimpinnya mencapai ratusan ribu jiwa. Namun dia berkilah, hal itu tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang sangat banyak.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Kenapa kasus TB di Indonesia masih tinggi? Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya kasus TB di Indonesia antara lain kepadatan penduduk di kota-kota besar, seperti Jakarta, yang memudahkan penyebaran bakteri.
-
Siapa yang terkena dampak terbesar TB di Indonesia? Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari satu juta kasus TB setiap tahunnya, dengan mayoritas kasus terjadi pada kelompok usia produktif.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
"Kasus TBC di Jabar memang termasuk tinggi, jumlahnya 100 ribuan (jiwa). Tapi, penduduk kami juga secara persentase paling besar. Jabar adalah 20 persennya Indonesia," kata Emil.
Kondisi jumlah penduduk yang banyak bukan hal mudah untuk membuat tingkat keberhasilan dalam pengentasan kasus TBC berjalan fluktuatif di angka 73 sampai 90 persen. Meski demikian, Emil mengaku sudah menyiapkan langkah strategis menggunakan teori penthahelix atau kolaborasi.
"Kita membentuk koalisi, gabungan tenaga kesehatan pencanangan rumah sakit di 9 kab kota fokus pada penanggulangan TBC," ucap dia.
Jokowi menambahkan, saat ini yang perlu dilakukan adalah menitikberatkan sekaligus fokus pada upaya pencegahan dibandingkan pengobatan. Menurutnya, sektor kesehatan itu bukan hanya urusan dokter atau Menteri Kesehatan saja.
"Ada peran dari Kementerian PUPR, Dinas PU. Jangan hanya mengurusi jalan tol. Bukan. Hal-hal yang tadi saya sampaikan. Drainase yang lancar, bersih, itu juga penting. Pengelolaan sampah yang baik, penyediaan air yang bersih juga penting," kata dia.
"Pembangunan rumah juga penting yang sirkulasinya sehat. Saya perintahkan rumah yang belum sehat agar segera dikerjakan Kemen PUPR, terutama di Jabar, tadi pak gubernur minta," katanya melanjutkan.
Ia optimistis, apabila semua menyadari pentingnya pencegahan, maka eliminasi TBC 2030 bisa lebih mudah direalisasikan. Puskesmas pun harus dirancang untuk melakukan pencegahan penyakit bukan pusat pengobatan penyakit.
"Mencegah lebih baik daripada mengobati. Gunakan anggaran untuk mencegah," ucap dia.
Gandeng Kementerian PUPR Terkait Eliminasi TBC
Jokowi menegaskan upaya eliminasi tuberkulosis (TBC) tidak bisa hanya mengandalkan Kementerian Kesehatan. Bahkan, ia memiliki instruksi khusus untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut dia, ada banyak faktor yang bisa menyukseskan program eliminasi TBC tahun 2030. Pengembangan desa dan perkotaan hingga hunian adalah kunci berkaitan dengan pencegahan penularan penyakit.
Ia memang ingin semua pihak menitikberatkan sekaligus fokus pada upaya pencegahan dibandingkan pengobatan.
"Sektor kesehatan itu bukan hanya urusan dokter, Menteri Kesehatan, Dinas Kesehatan saja. Tapi ada peran dari Kementerian PUPR, Dinas PU. Jangan hanya mengurusi jalan tol. Bukan," katanya.
"Hal-hal yang tadi saya sampaikan. Drainase yang lancar, bersih, itu juga penting, pengelolaan sampah yang baik, penyediaan air yang bersih juga penting. Pembangunan rumah juga penting yang sirkulasinya sehat. Saya perintahkan rumah yang belum sehat agar segera dikerjakan Kemen PUPR, terutama di Jabar, tadi pak gubernur minta," jelasnya.
Ia optimistis, apabila semua menyadari pentingnya pencegahan, maka eliminasi TBC 2030 bisa lebih mudah direalisasikan. Puskesmas pun harus dirancang untuk melakukan pencegahan penyakit bukan pusat pengobatan penyakit.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Gunakan anggaran untuk mencegah, ucap dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, biaya untuk menangani dampak polusi udara sangat besar. Menurutnya, untuk menangani ISPA di Jabodetabek mengabiskan anggaran hampir Rp10 T
Baca SelengkapnyaAda faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pembangunan RS Kemenkes ini sangat penting agar masyarakat tak berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Banyumas, Banjarnegara, dan Tegal untuk bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat.
Baca Selengkapnya