Jokowi: Tidak Apa Kasus Covid-19 Naik Lebaran, Tetapi Kecil Saja
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti kenaikan kasus positif Covid-19, usai Lebaran 2021. Pasalnya, terdapat 1,5 juta masyarakat yang nekat pulang ke kampung halaman selama periode pelarangan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021.
"Jangan sampai karena Lebaran kemarin ini, kita sudah melarang mudik tetapi tetap ada 1,5 juta (warga) yang mudik. Naik enggak apa, tetapi kecil. Ini yang kita harapkan," jelas Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Kepulauan Riau, sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5).
Dia menyampaikan bahwa kasus aktif Covid-19 Indonesia pernah mencapai 176.000 pada Februari 2021. Namun, Indonesia berhasil menekan penyebaran Covid-19 dan melewati puncak kasus aktif.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Berdasarkan data Jokowi, kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 18 Mei sebanyak 87.514. Untuk itu, dia tak ingin ada lonjakan kasus Covid-19 pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Oleh sebab itu, jaga-jaga harus terus kita tekan," ucapnya.
Jokowi menyebut terjadi kenaikan kasus aktif Covid-19 di Kepulauan Riau saat ini. Padahal, kata dia, pada Agustus 2020 kasus aktif virus corona di Kepulauan Riau masih 362.
Kemudian, melompat hingga 1.240 kasus aktif di Oktober 2020. Kasus aktif Covid-19 di Kepulauan Riau pun sempat menurun cukup drastis menjadi 192 di bulan Februari 2021. Namun, kini kasus aktif di Kepulauan Riau kembali mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Tapi kelihatannya Bapak/Ibu tidak waspada di sini, di bulan Februari dan Maret ada kelengahan di situ. Harusnya diinjek terus sampai ke bawah. Sehingga April dan Mei sekarang sudah 2.015 (kasus). Hati-hati, kasus aktifnya di angka yang lumayan tinggi di angka 14,72 (persen)," jelas Jokowi.
Dia pun meminta kepala daerah untuk segera melakukan upaya-upaya penanganan apabila ditemukan satu kasus positif Covid-19. Hal ini untuk mencegah agar penyebaran virus corona tak semakin meluas.
"Ada kena (Covid-19) satu, langsung isolasi. Ada dua, langsung karantina. Cepat gerakan kita," ucapn dia.
"Jangan lengah, jangan menunggu chaos baru kita bertindak. Sudah Terlambat, hati-hati," sambung Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca Selengkapnya