Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 per 7 Mei 2021
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan angka terkonfirmasi positif infeksi SARS-CoV-2 sebanyak 6.327 kasus pada Jumat (7/5) siang.
Dengan demikian, berdasarkan laporan Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Jumat, total yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia hingga pukul 12.00 WIB menjadi 1.703.632 orang, sedangkan total mereka yang sembuh mencapai 1.558.423 setelah bertambah sebanyak 5.891 orang.
Satgas juga mencatat ada penambahan 209 kasus aktif COVID-19 pada Jumat siang, sehingga saat ini terdapat 98.546 kasus aktif di seluruh Indonesia. Ada pula 84.430 orang yang dinyatakan suspek terinfeksi SARS-CoV-2.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
Selain itu, Satgas COVID-19 juga mencatat terjadi penambahan angka mortalitas sebanyak 167, sehingga sebanyak 46.663 pasien yang telah meninggal dunia akibat terinfeksi SARS-CoV-2 tersebut.
Sebelumnya Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan masuknya varian virus yang menyebabkan pandemi dari luar negeri telah menyebar di berbagai daerah. Adanya temuan itu disikapi pemerintah dengan meningkatkan upaya penanganan hingga mengeluarkan kebijakan pengetatan mobilitas pelaku perjalanan, baik di dalam negeri dan dari luar negeri.
"Jika mutasi virus dibiarkan, maka akan semakin banyak varian COVID-19 yang muncul dan berpotensi berdampak buruk dalam upaya pengendalian COVID-19," ujar Prof Wiku.
Pembiaran terhadap virus, ia mengatakan akan berdampak buruk pada meningkatnya laju penularan akibat terjadinya perubahan pada karakteristik virus dan akan juga merubah sifat biologisnya. Hal tersebut dapat menurunkan efektivitas vaksin, karena umumnya vaksin dikembangkan dengan jenis-jenis virus yang spesifik.
Prof Wiku juga mengingatkan tentang kebijakan peniadaan mudik lebaran 2021 yang diberlakukan sejak 6 sampai dengan 17 Mei 2021. Karenanya, dirinya meminta masyarakat mematuhi kebijakan yang memang sebagai upaya untuk perlindungan kepada masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Jika masyarakat masih kedapatan nekat mencoba menerobos pintu penyekatan yang ditempatkan aparat, maka Kepolisian berhak memerintahkan masyarakat untuk berputar balik. Selain pembatasan bagi pemudik, pemerintah melakukan pelarangan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat saat Ramadhan melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 800/2794/SJ tentang Pelarangan Buka Puasa Bersama Bulan Ramadhan dan Open House/Kegiatan Halal Bihalal Pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada Tahun 2021.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya