Kapal Bermuatan 10 Wisatawan Asing Ditolak Berlabuh di Sumba Timur
Merdeka.com - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut dan KP3 Laut Waingapu, menolak memberikan ijin kepada kapal wisata Bulan Baru untuk bersandar di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/3) kemarin.
Kapal ini membawa satu guide dan 10 wisatawan asing, beserta enam awak kapal. Penolakan tersebut dilakukan, pasca adanya instruksi Bupati Sumba Timur untuk menutup semua akses masuknya wisatawan asing ke wilayah Kabupaten Sumba Timur guna mengantisipasi masuknya Virus Corona (Covid-19) di wilayah itu.
"Kita mengamankan instruksi pak bupati, keputusan ini diambil dalam rapat bersama semua unsur terkait hari Minggu (8/3) pekan lalu. Jadi kita jalankan instruksi tersebut yang juga adalah kesepakatan bersama semua unsur," ujar Kepala KSOP Kelas IV Waingapu, Anis Kumanireng, Minggu (5/3).
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
-
Bagaimana Pertamina kurangi emisi kapal? Strategi kedua adalah peremajaan armada sesuai ketentuan The International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2014 tentang Penghentian Operasi Kapal Lambung.
-
Apa saja yang dibatasi? Berdasarkan beberapa sumber, batas usia untuk mobil pribadi di Jakarta diperkirakan akan diterapkan hingga 10 tahun.
-
Siapa yang terdampak larangan? Dilansir laman TRT World, keputusan Pengadilan Tinggi Allahabad ini berdampak pada sekitar 2,7 juta siswa dan 10.000 guru di 25.000 sekolah madrasah.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
Walau ditolak berlabuh, kapal itu tetap diizinkan mengisi bahan bakar serta logistik lainnya.
"Saya dikontak oleh staf saya tadi waktu saya baru tiba di bandara, bahwa mereka butuh bahan bakar dan logistik seperti bahan makanan dan lainnya. Jadi karena alasan kemanusiaan, kita ijinkan mereka berlabuh sementara," jelasnya.
Terkait nasib kapal tersebut, Anis menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan agen, untuk mengetahui tujuan berlayar kembalinya kapal ini, sehingga diterbitkan surat ijin berlayar.
Dokter Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, dr. Hindarti A. Hadapan mengatakan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan para penumpang dan awak kapal, namun hanya menyampaikan informasi mengenai instruksi bupati yang melarang masuknya warga negara asing ke Sumba Timur, selama wabah Covid-19 masih terjadi.
"Kita tetap menolak mereka turun, karena biaya perawatan satu orang pasien covid-19 sangat mahal dan Sumba Timur belum siap secara peralatan untuk penanganannya," jelasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq yang ikut memantau ke Pelra Waingapu menegaskan, pihaknya mendukung keputusan yang sudah diambil bupati Sumba Timur untuk tidak menerima wisatawan asing masuk ke Sumba Timur saat ini.
Menurut Fadaq, lebih penting memastikan kesehatan warga Sumba Timur, dibandingkan manfaat dari masuknya wisatawan asing saat ini.
"Kita prinsipnya dari DPRD Kabupaten Sumba Timur mendukung instruksi bupati tersebut. Karena daerah kita memang tidak siap untuk melakukan penanganan terhadap pasien covid-19. Kita harus jujur jika peralatan medis untuk penanganan covid-19 belum memadai," tegasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKapal Wisata bernama KM Duta Samota dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membawa 33 wisawatan asing ke Labuan Bajo kandas di perairan Pulau Kelor.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaRatusan penumpang yang didominasi wisatawan dilaporkan menumpuk di Labuan Bajo, Manggarai Barat
Baca SelengkapnyaPada Minggu, 9 Juni 2024 kemarin Kapal Motor (KM) Umsini milik PT Pelni terbakar saat bersandar di Pelabuhan Makassar. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca Selengkapnya