Kapal Kargo KM Liberty I Tenggelam Karena Dihantam Gelombang Setinggi 5 Meter
Merdeka.com - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bali, Gede Darmada mengatakan, untuk update pencarian 9 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Kargo KM Liberty I yang tenggelam di Perairan Utara Bali, hingga sore ini masih nihil.
"Pencarian kita sampai sore ini dengan menggunakan dua buah Alut (alat utama) KN SAR Arjuna dan RIB (Rigid Inflatable Boat) hasil masih nihil," kata Darmada, di Kantor Basarnas, Bali, Rabu (27/10).
Ia juga menerangkan, Kapal KM Liberty I tenggelam di Perairan Utara Bali, karena diterjang gelombang sekitar lima meter dan saat itu juga terjadi badai besar.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Jadi, informasi dari nakhoda kapal Liberty I. Saya langsung komunikasi dengan yang bersangkutan melalui radio Benoa, dia melihat kapalnya dihantam bandai dan tenggelam. Gelombang (menghantam) cukup tinggi informasi tiga sampai lima meter, juda ada badai di laut," ungkapnya.
Darmada juga mengatakan bahwa sebenarnya Kapal KM Liberty I adalah kapal besi yang cukup kuat. Tetapi, karena hantaman gelombang dan badai yang besar dan kuat sehingga tidak bisa dikendalikan dan akhirnya tenggelam.
Selain itu, untuk pencarian 9 ABK yang hilang akan dilanjutkan pada Kamis (28/10) besok dan akan dibantu satu Kapal KRI dari Lanal Denpasar dan pihaknya sudah berkoordinasi.
"Satu KRI dari Lanal Denpasar, infonya tadi dari Lanal Denpasar ada KRI di Surabaya yang digeser. Kita optimalkan pencarian dan sesuaikan dengan SAR MAP kita mengevaluasi setelah KM Arjuna sandar nanti," ujar Darmada.
Seperti yang diberitakan, Basarnas Bali masih melakukan pencarian terhadap 9 orang anak buah kapal (ABK) KM Liberty I yang masih hilang pada Selasa pagi, (26/10) pukul 06.00 Wita.
Pencarian itu, dilakukan dengan mengerahkan Kapal Negara SAR Arjuna 229 dengan 17 orang ABK dan 5 orang tim rescue.
Kabasarnas Denpasar Gede Darmada menerangkan, bahwa KM Liberty I lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, (22/10) pukul 00.07 WIB dini hari menuju Reo Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun pada Sabtu, (23/10) pukul 22.07 Wita kapal yang berjenis kcargo ini tenggelam karena dihantam badai di Perairan utara Bali, sebelumnya KM Liberty I sempat mengubah haluan dari timur menuju barat, sayangnya kapal dalam posisi miring. Seluruh kru kapal kemudian loncat dan menyelamatkan diri menggunakan lifejaket dan melepaskan dua buah perahu penyelamat ke laut.
"Pada hari Senin, (25/10) pukul 12.20 Wita LCT Dipasena Dua rute Jakarta menuju Banete Sumba Barat menyelamatkan liferaft KM Liberty I dengan 6 orang POB pada koordinat 7°27.871'S - 115°32.984' E. LCT Depasena Dua kemudian melakukan pencarian di sekitar liferaft yang ditemukan 6 orang yang selamat," kata Darmada, dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (26/10) malam.
Enam orang yang selamat adalah Jacobus Wolonterry yang merupakan nakhoda, David Makatita masinis III, Arif Budi Ruhul juru mudi, Muhamad Jufri juru mudi, Hanli Kiuk yaitu sebagai juru minyak dan Muhammad Ali.
Sementara, 9 orang yang masih dalam upaya pencarian antara lain, Dwi Harmianto sebagai mualim I, Khoirul Hudha mualim II, Rizki Adi Tama sebagai masinis II, Jeri Jepri sebagai juru mudi, Sebastian Saga juru minyak, Rivaldy Refly M juru minyak, Matheis Maoni Teo sebagai serang, Petrus Rumahlewang sebagai Operator Crane dan Hadiq Zain sebagai koki.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca Selengkapnya