Kapal nelayan Pangandaran terdampar di Malang, satu awak hilang
Merdeka.com - Kapal nelayan tradisional asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ditemukan terdampar di pantai selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Satu awak dinyatakan hilang setelah terhempas ombak di perairan Samudera Hindia.
Sebanyak tiga kapal mengaku dari Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, terdampar sejak Minggu (19/6) sore. Dua kapal di Pantai Kondang Merak dan satu kapal di Pantai Ngliyep.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagio Setiono mengatakan, para awak sebanyak tujuh orang itu dalam kondisi trauma. Mereka saat ini dititipkan kepada warga setempat.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
"Jumlah awak ada tujuh orang. Masing-masing menggunakan kapal tradisional ukuran 1,5 meter x sembilan meter. Dua hari lalu, mereka mengaku dihantam ombak besar," kata Bagio Setiono di Malang, Senin (20/6).
Bagio mengungkapkan, para awak merupakan nelayan biasa menyisir pantai selatan. Mereka biasa berbulan-bulan melaut dan menjual hasilnya di pantai dilaluinya.
Mereka meninggalkan kampung halaman sejak hari kedua puasa, Rabu (8/6). Saat terhempas ombak besar, posisi perahu mereka berada di Pantai Konang, Trenggalek.
"Saat itu satu orang meloncat dari kapal dan belum ditemukan hingga kini. Korban atas nama Kosim, 50 tahun," ujar Bagio.
Kini, tim SAR sedang mencari Kosim. Dua tim SAR telah diterjunkan. Namun hingga kini masih nihil.
Para korban, dua di antaranya yakni Totong dan Yadi, dalam kondisi trauma. Mereka direncanakan akan dipulangkan ke Pangandaran melalui jalur darat.
"Kita tunggu mereka tenang, setelah membaik kita pulangkan melalui jalur darat. Mereka syok. Apalagi satu rekannya dinyatakan hilang," tutup Bagio. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya