Kapal pengangkut pupuk tenggelam di Selat Sunda, 2 ABK hilang
Merdeka.com - Kapal KLM Mitra Selatan tenggelam di sekitar Pulau Panjurit Selat Sunda, Jumat (5/6) dini hari. Hingga kini dua awak kapal dinyatakan hilang, sedangkan empat lainnya berhasil diselamatkan oleh tugboat Herlina-27.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua awak kapal nahas pengangkut 500 ton pupuk tersebut adalah Samsudin (50) dan Kawaludin (70). Sedangkan empat korban yang sempat terombang ambing di tengah laut selama tiga jam yakni Mandumassi (57), Ujang (50), Eko Agung (35), Bonajianto (45) .
"Kapal sudah tenggelam jam 02.45 WIB, dan korban selamat ini berhasil dievakuasi oleh kapal tugboat Herlina-27 yang kebetulan melintas sekitar jam 5 pagi tadi di depan Pulau Tempurung, dua orang masih hilang," kata anggota tim SAR Radmiadi kepada wartawan, Jumat (5/6).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Adi mengungkapkan, kapal pengangkut pupuk tersebut berangkat dari Panjang Lampung menuju Pangkalan Balam, Bangka Belitung. Kapal tenggelam diduga akibat cuaca buruk disertai angin kencang serta gelombang tinggi di perairan Selat Sunda.
"Mereka berangkat dari Lampung menuju Pangakalan Balam, Bangka Belitung. Dalam perjalanan, kapal mereka tenggelam karena ada kebocoran," ujarnya.
Hingga saat ini tim SAR Gabungan Lanal Banten, KSOP, KKP dan Basarnas Banten masih terus melakukan pencarian dua korban yang masih hilang di sekitar Selat Sunda. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya