Kapal pengantin hilang,mempelai wanita hanya pandangi tenda biru
Merdeka.com - Rombongan pengantin (mempelai pria) asal Telangu Tengah, Madura Jawa Timur, yang berjumlah lebih dari 30 orang belum diketahui nasibnya hingga kini. Rombongan ini rencananya akan melakukan akad nikah di Gerogak, Singaraja Bali ini lenyap di tengah laut setelah mengarungi lautan dengan kapal.
Diinformasikan Danpos Angkatan Laut Celukan Bawang, Letda Endra di Singaraja Bali bahwa peristiwa hilangnya kapal rombongan pengantin asal Madura sejak Senin malam (6/10) karena kapal hilang di antara wilayah perbatasan Jawa dan Bali, persisnya di atas kepulauan Menjangan Bali.
"Terakhir kontak kapal saat berada di perairan Tabuan Banyuwangi. Nahkoda kapal sempat kontak menyampaikan cuaca buruk dan butuh pertolongan, berselang 10 menit kemudian sudah kehilangan kontak," Papar Letda Endra, Rabu (8/10).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Kata Letnan Endra, mempelai prianya bernama Ahmad Baini asal Raas Madura sedangkan mempelai wanitanya Saimah. Saimah sendiri kini hanya bisa menyaksikan tenda biru bisu di kampung Celukan Bawang, Gerogak Bali.
"Saat hilangnya kontak dengan nahkoda, dari pihak SAR langsung melakukan pencarian saat itu. Tapi memang cuaca sangat buruk, hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda kapal Mutiara Indah," ucapnya, Rabu (8/10).
Dijelaskan Letda Endra, bahwa KLM Mutiara Indah berangkat dari Madura menuju ke dermaga bongkar muat Celukan Bawang, Gerogak Singaraja Bali. Kapal yang dinahkodai H Husni, ini mengangkut sedikitnya 50 orang di mana mereka satu rombongan keluarga yang akan melakukan akad nikah atau mempersunting gadis asal Gerogak Singaraja Bali.
Dari pencarian selama 1 hari ini, dipastikan Letnan Endra dilakukan penyisiran hingga perairan Situbondo. "Sejauh ini belum ada tanda-tanda. Titik pusat pencarian saat ini difokuskan di utara pulau Tabuan Madura hingga Situbondo," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Info diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.
Baca SelengkapnyaPetugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaKapal Wakil Wali kota Jambi Bermasalah di Danau Sipin, Nakhoda Tenggelam saat Perbaiki Mesin
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaKetika dicari oleh keluarga, R sudah tidak ditemukan keberadaannya.
Baca Selengkapnya