Kapal Singapura, Malaysia dan Australia Hari Ini Tiba Bantu Cari KRI Nanggala 402
Merdeka.com - TNI menyatakan sejumlah kapal milik negara sahabat hari ini bakal tiba untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402 hilang di perairan Bali. Salah satunya kapal asal Singapura, yakni MV Swift Rescue yang memiliki kemampuan khusus untuk penyelematan mencari kapal selam KRI Nanggala.
"Terkait kapal-kapal dari negara sahabat, ini ada MV Swift harapan kita mudah-mudahaan sore atau malam tiba," kata Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad saat konferensi pers, Jumat (23/4).
Selain MV Swift Rescue milik Singapura, kata Riad, ada pula kapal Mega Bakti asal Malaysia, lalu ada Balarat dan HS Sirius milik Australia. Serta satu kapal yang dikirimkan oleh pemerintah India semuanya direncanakan tiba hari ini.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Bagaimana tim pencari harta karun mendeteksi bangkai kapal? Perusahaan ini dilengkapi dengan kapal bawah air tak berawak yang mampu menyelam hingga 6.000 meter di bawah permukaan laut, bersama dengan teknologi sonar yang baru.
-
Bagaimana robot bawah laut menemukan bangkai kapal? Dengan menggunakan robot selam canggih, tim mengidentifikasi apa yang tampak seperti tumpukan guci di dasar laut.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
TNI sendiri mengerahkan KRI Rigel yang berkemampuan mendeteksi benda di kedalaman laut untuk ikut membantu pencarian dan diperkirakan tiba hari di perairan Bali.
"Kita harapkan salah satu KRI kita yang memiliki peralatan yang mampu memonitor bawah laut yaitu KRI Rigel diharapkan dengan ini sore atau siang kita bisa merapat. Sehingga bisa established dan merencanakan lebih detail," ujar dia.
Dikerahkannya kapal-kapal berkemampuan pendeteksian bawah air dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil temuan KRI Limau yang mendapatkan satu titik magnet kuat di dalam air.
"Ini untuk menindaklanjuti atau mencari hasil dari KRI limau. Jadi KRK Limau yang bahwa ada satu titik magnet yang kuat. Mudah-mudahanan itu tidak berubah dan akan dikejar itu. Mudah-mudahan itu jadi titik terang," imbuhnya.
"Tapi tentunya semua wilayah perairan Utara Bali sedang dilakukan pencarian dengan mengerahkan sedemikian peralatan dan kapal yang ada. Mudah-mudahan segala sumber daya yang ada kita kerahkan, bisa mmpercepat mengetahui posisi pasti," tambahnya.
Selain itu, Achmad menyebutkan setidaknya untuk saat ini sudah ada 21 KRI yang diterjunkan membantu proses pencarian, termasuk KRI Alugoro yanh merupakan kapal selam.
"Kemudian kita juga mendapat perbantuan dari kepolisian sebanyak 4 kapal. Jadi kapal Gelatik, Enggang, Barata, dan Balam. Di mana kapal-kapal kepolisian ini juga dilengkapi dengan ROV atau Uni Drone termasuk memiliki kemampuan sonar dua dimensi," terangnya.
Sebelumnya, pihak TNI terus melakukan pencarian optimistis menemukan keberadaan kapal selam itu bersama dengan seluruh awaknya dalam keadaan baik.
"Saya sampaikan tadi kita harus optimistis, Ada KRI Rigel, dibantu KRI Wisnu yang akan membawa peralatan untuk mendeteksi bawah laut sampai 600m (di bawah laut) yang jelas kita berupaya," kata Riad saat jumpa pers daring, Kamis (22/4).
Riad berjanji, informasi lebih rinci akan diungkap sore ini. Sebab, saat ini pencarian tengah dimaksimalkan oleh seluruh armada pencarian dimiliki oleh TNI.
"Jadi detailnya semoga nanti sore sudah ada, karena ada tahapan-tahapan pencariannya jadi kita belum memastikan detil untuk saat ini," pungkas Riad.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaLaksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.
Baca SelengkapnyaKombes Ponadi menjelaskan, dalam rangka pengamanan event Internasional ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat TNI maupun Basarnas
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaPengamanan KTT AIS Forum 2023 digelar selama 6 hari mulai dari 8 hingga 13 Oktober 2023.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaRibuan personel militer dari Indonesia, Amerika Serikat, Singapura, dan Jepang ikut ambil bagian dalam latihan militer multinasional Super Garuda Shield 2023.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca Selengkapnya