Kapal Tenggelam di Nias, Penyelamatan 20 Nelayan Terhalang Ombak 2 Meter
Merdeka.com - Kapal nelayan, KM Formosa-12, tenggelam di peraian Nias Selatan (Nisel), Sumut, Selasa (5/3) pagi. Sebanyak 20 kru kapal dengan tonase 29 GT itu belum diketahui nasibnya.
Kepala Pos SAR Nias, Tonggor Gultom memaparkan, kapal yang tenggelam dinakhodai Suaidi Situmeang. Mereka nelayan dari Sibolga yang melaut sejak Jumat (1/3).
Berdasarkan laporan yang diterima pihak SAR, KM Formosa-12 tenggelam karena dihantam badai. Posisi terakhir kapal di perairan kawasan Pulau Pini.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
"Sekitar pukul 05.30, mereka meminta bantuan kapal lain yang ada di sekitar lokasi karena katanya air sudah masuk ke kapal," jelas Tonggor.
posisi KM Formosa di Nias ©2019 Merdeka.com/istimewa
Namun, kapal lain tidak dapat membantu karena cuaca buruk di perairan itu. Kapal-kapal itu bahkan masih mencari tempat perlindungan, sembari berkoordinasi pihak SAR.
Upaya pencarian dan penyelamatan terhadap ke-20 kru kapal masih terhalang badai. "Kita sudah siapkan peralatan, namun masih terhalang cuaca buruk. Ketinggian ombak sekitar 2 meter," jelas Tonggor.
Saat ini SAR terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk TNI/Polri, untuk menyelamatkan ke-20 orang ABK dan nakhorda. "Kita dapat informasi para korban menggunakan pelampung dan bisa kita evakuasi, tapi cuaca masih buruk," jelas Tonggor.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca Selengkapnya