Kapal Terbalik di Perairan Kolaka, Empat Nelayan Selamat
Merdeka.com - Tim pencarian dan pertolongan dari Basarnas Kendari mengevakuasi empat orang nelayan pemancing ikan yang mengalami kecelakaan akibat kapal terbalik di sekitar perairan Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi menerima informasi kecelakaan tersebut dari Komandan Pos (Danpos) AL Kolaka Chandra yang melaporkan bahwa pada Ahad (15/11) pukul 18.45 Wita telah terjadi kecelakaan kapal nelayan.
"Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 19.07 Wita, tim penyelamat Pos SAR Kolaka diberangkatkan menuju lokasi kejadian dengan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR," kata Aris melalui rilis Basarnas Kendari, dilansir Antara, Senin (16/11).
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Dikatakannya, jarak antara lokasi kejadian kecelakaan dengan pelabuhan fiber Kolaka sekitar 1 Nautical Mile (NM).
"Cuaca saat operasi pencarian berawan, arah angin bertiup dari timur laut-tenggara, kecepatan angin 2-10 knots dan ketinggian gelombang mencapai 0,5-1 meter," katanya.
Pada pukul 19.20 Wita tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat, kemudian dievakuasi menuju pelabuhan fiber Kolaka. Selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
Data keempat korban adalah Syahril (21), Hendra (24), Abdul Gafur (21), Ardi (28). Unsur yang terlibat dalam operasi SAR tersebut melibatkan Syahbandar Kolaka satu orang, personel Pos AL satu orang, SAR USN Kolaka dua orang dan nelayan setempat tiga orang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaMomen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya