Kapalnya Tergulung Ombak, Seorang Nelayan di Garut Hilang
Merdeka.com - Sebuah perahu nelayan yang baru pulang mencari ikan di wilayah Selatan Garut terbalik. Dalam peristiwa tersebut seorang nelayan hilang dan hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
Kepala Satpolair Polres Garut, AKP Tri Andri menyebut, peristiwa terbaliknya perahu nelayan terjadi pada Minggu (22/9) sekitar pukul 04.35 WIB.
"Yang kecelakaan adalah kapal nelayan Sundari Jaya 02 dengan kru kapal 2 orang. Perahu nelayannya jenis congkreng," ujarnya, Minggu (22/9).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
Dia mengatakan, perahu nelayan tersebut tergulung ombak saat hendak masuk ke pelabuhan usai mencari ikan. Di atas perahu sendiri diketahui ada dua orang nelayan yang merupakan ayah yang anak, yaitu Iip (25) dan Ujang (47).
"Kedua nelayan ini merupakan warga komplek nelayan Banyuasih. Salah satu nelayan atas nama Iip berhasil diselamatkan bersama perahu yang digunakannya meski terbalik. Sedangkan Ujang hingga saat ini belum ditemukan. Kita bersama tim SAR sedang melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi," jelasnya.
Tri mengungkapkan saat ini sendiri kondisi ombak di pantai Selatan Garut sedang cukup tinggi sehingga bisa mengancam keselamatan para nelayan jika melaut. Dengan adanya kejadian ini, ia pun mengaku sudah mengeluarkan himbauan agar tidak melaut untuk sementara waktu sampai kondisi gelombang aman untuk diarungi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca Selengkapnya