Kapolda: Geng motor muncul di Pekanbaru karena problem sosial
Merdeka.com - Menjamurnya geng motor di Provinsi Kepulauan Riau cukup meresahkan warga setempat. Untuk memberantas geng motor yang masuk dalam kategori meresahkan, Polda Riau akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk pemuka agama setempat.
Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono menyebut munculnya geng motor di wilayahnya di latar belakangi dari sejumlah permasalahan sosial yang terjadi.
"Seperti problem keluarga, pembinaan moral yang kurang itu ditangkap oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawan untuk kemudian diarahkan ke kenakalan bahkan sampai kejahatan," papar Kapolda saat ditemui di Lapangan Merdeka, Kabupaten Pelalawan, Kepulauan Riau, Minggu (24/11).
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
-
Bagaimana gerombolan motor itu masuk? Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor.
Kapolda menambahkan, sebagai upaya penanganan geng motor sendiri, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. "Sumber permasalahan ini harus diselesaikan dengan sinergi yang dilakukan antara Kepolisian, Pemerintah Daerah, Dinas Sosial, dan Kanwil Agama," paparnya.
"Pihak-pihak yang terkait ini diharuskan melakukan pembinaan kepada generasi muda," pungkasnya.
Sebelumnya warga Pekanbaru, Riau dibuat resah dengan kehadiran geng motor Klewang. Mardirjo alias Klewang (58), pria paruh baya yang terlibat sejumlah aksi kriminalitas di kalangan geng motor Kota Pekanbaru, akhirnya divonis 6 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru.
Namun setelah Klewang ditangkap dan dibui, muncul lagi geng-geng motor lainnya yang tak kalah brutal. Sebut saja geng motor Romusa dan Ghost Night yang juga meresahkan warga pekanbaru, Riau.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal karena nyaris diserempet kendaraan yang dikemudikan Rio. Korban kini mengalami koma setelah cidera berat di kepalanya.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan permasalahan geng motor menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Polri
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaMotif anak-anak tersebut melakukan tawuran hanya iseng dan agar diakui.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca Selengkapnya