Kapolda Papua Tinjau Posko Pengungsi Wamena di Sentani
Merdeka.com - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meninjau langsung posko tempat tinggal sementara oleh warga perantau Wamena yang diungsikan di Sentani, Jayapura. Diketahui, ini adalah hari pertama Irjen Paulus bertugas kembali di Polda Papua setelah pelantikan kemarin di Mabes Polri Jakarta.
Pantauan di lokasi, terdapat empat titik yang menjadi posko utama. Pertama di Base Ops Sila Papare, kedua di Gedung Serbaguna Megantara milik TNI AU, ketiga di Markas 751 Rider milik TNI AD, dan keempat di Posko Masjid Al Aqshax.
Rata-rata, terdapat 100 orang yang ditempatkan di setiap pos pengungsian sementara tersebut. Mereka terdiri dari warga perantau seperti dari Makassar, Sumatera dan Jawa.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Dimana Ibu Persit itu tinggal di Wamena? Jadi di rumah dinas pak Gading masih pakai kompor minyak tanah guys. Tapi katanya ada juga yang sudah pakai kompor listrik dan kompor gas.
-
Apa yang ditemukan di permukiman tersebut? Karena ukuran struktur dan elemen arsitekturnya, para arkeolog berpendapat struktur tersebut mungkin merupakan bangunan umum atau kuil, salah satu contoh tertua yang ditemukan hingga saat ini di Dataran Rendah Yudea.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa saja penduduk Pulau Masakambing? Mengutip Instagram @jantungnusantara, penduduk pulau ini merupakan suku Bugis dan suku Madura.
Rusli(41), pengungsi asli Makassar, mengaku sudah tiga hari tinggal di Markas 751 Rider TNI AD. Bersama seorang anak berusia 10 tahun dan juga istrinya, Rusli meninggalkan Wamena sehari pasca kerusuhan yang terjadi pada 23 September 2019.
"Kami dibantu Polri dan TNI mengungsi sementara dan sekarang kami sedang menunggu paguyuban kami untuk dapat memulangkan kami ke kampung asal," kata Rusli di lokasi kepada Liputan6.com di Sentani, Jayapura, Selasa (1/10).
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengatakan kondisi di Wamena pasca kerusuhan mulai berangsur kondusif. Kendati, dia mengamini warga perantau masih enggan kembali dan beraktivitas dikarenakan trauma dialami. Namun Wiranto berjanji, dengan pengawalan keamanan TNI-Polri warga diharapkan tidak perlu khawatir.
"Polri dan TNI senantiasa akan menjaga memberi rasa aman kepada seluruh masyarakat," kata Wiranto dalam jumpa pers di kantornya.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga PNG ini berharap bisa menetap di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca SelengkapnyaSedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya kembali tiba di Aceh. Hingga Minggu pagi, para pengungsi ini masih berkumpul di pinggir pantai, setelah turun dari sebuah kapal kayu.
Baca SelengkapnyaTerbaru, teror KST terjadi di Puncak Ilaga, Minggu (12/11) pukul 16.30 WIT.
Baca SelengkapnyaSebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terdiri dari 15 anak laki-laki, 20 anak perempuan, 35 laki-laki dewasa, dan 65 perempuan dewasa
Baca SelengkapnyaBerikut potret Bang Alex Komandan Pandawa Kostrad pemimpin pasukan TNI.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut upaya meningkatkan kesejahteraan warga setempat yang kerap terdampak bencana banjir rob dan abrasi.
Baca SelengkapnyaPengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca Selengkapnya