Kapolri akui polisi kesulitan tangkap Santoso
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengaku kesulitan menangkap pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso. Menurutnya, selain cuaca buruk ada beberapa hal yang menghambat proses penangkapan pentolan teroris itu.
"Kondisi sedang sulit karena menghadapi musim hujan sehingga tidak bisa setiap hari bekerja," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/2).
Medan yang sulit serta kendala lain tidak serta merta membuat pihak kepolisian menyerah. Ditegaskan dia, polisi bakal terus memburu komplotan teroris yang terkenal licin itu. "Terus kita lakukan pengejaran," ujarnya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Apa penyebabnya? Selingkuh adalah pilihan yang diambil oleh individu tersebut, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk mengendalikan perilaku ini. Oleh karena itu, selama seseorang belum benar-benar memahami alasan di balik tindakannya, perubahan akan sulit untuk dicapai.
-
Siapa yang beresiko mengalami masalah karena kekerasan? Anak-anak yang mengalami atau menyaksikan kekerasan, trauma, pelecehan, atau penelantaran cenderung mengalami kesulitan kognitif di satu atau lebih bidang dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami hal-hal tersebut.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
-
Di mana TPS yang sangat rawan? Distrik Naikere ada enam TPS sangat rawan, dan Distrik Wamesa dua TPS sangat rawan. Delapan TPS ini jadi perhatian khusus terutama Distrik Naikere.
Badrodin terlihat kesal saat dikonfirmasi lebih detail kenapa Santoso cs belum juga berhasil ditangkap. Mengingat, perburuan kelompok teroris itu sudah berlangsung lama.
Bahkan, polisi dengan TNI berkoordinasi dan sudah beberapa kali membuat operasi khusus untuk menangkap Santoso dan anggotanya. Geram dengan pertanyaan awak media, Badrodin justru meminta wartawan untuk ikut terjun langsung mencari Santoso.
"Iya anda coba selidiki di sana apa kesulitannya, anda coba sekali-kali ikut tim yang ada di hutan di sana mudah atau tidak. Jangan bayangkan di sini, kaya di kota," cetus Badrodin.
Lebih jauh, Badrodin mengaku belum memutuskan bakal meminta bantuan Inggris untuk menangkap Santoso dari persembunyiannya. Dia mengatakan, hal itu belum bisa diputuskan. "Belum ada keputusan," pungkas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca SelengkapnyaLogistik yang di angkut menuju Desa Cipang Kiri Hulu yakni Kotak Suara berisi Surat Suara 40 buah dan Beberapa ATK pendukung
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini dibongkar karena kecintaannya pada institusi Polri
Baca SelengkapnyaSusno Duadji secara gamblang bicara dugaan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaKondisi infrastruktur yang kurang memadai menjadi tantangan tersendiri dalam pendistribusian logistik Pemilu di Rohil.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.
Baca SelengkapnyaKapolri minta jajarannya evaluasi kemacetan panjang di Merak
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang menjadi hambatan adalah kasus ini sudah terjadi delapan tahun silam.
Baca Selengkapnya“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPenetapan Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi sebagai tersangka kasus dugaan suap oleh KPK memicu protes keras dari Danpuspom TNI. Simak selengkapnya!
Baca Selengkapnya