Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri minta pendatang yang jadi korban sandera KKB tak kembali ke Tembagapura

Kapolri minta pendatang yang jadi korban sandera KKB tak kembali ke Tembagapura Kapolri Tito Karnavian narasumber seminar internasional di Surabaya. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kapolri Jendral Tito mengatakan, dari 1300 warga Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang disandera sudah dilakukan pembebasan sebagian. Penyanderaan terhadap 1300 warga itu dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Para sandera ada pendatang, ada yang lokal, pendatang lebih kurang 346 lebih ya, lokal ada kira-kira 1.000, mereka memang bermukim di sana, nah yang pendatang ini semua sudah di bawa. Kita harapkan saya sudah menyampaikan kepada Pak Mensesneg agar Mensos bantu supaya mereka ini bisa disalurkan kembali mungkin ke daerahnya," katanya usai membuka perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (20/11).

Selain itu, dia meminta, kepada para pendatang yang sudah dibebaskan agar tak kembali lagi ke desa tersebut. Menurutnya, KKB ini merupakan pendulang liar yang ada di Freeport, yang mana mereka mendulang bisa mendapatkan 1 gram perharinya.

Orang lain juga bertanya?

"Oleh karena itu enggak boleh lagi balik ke sana (Papua), ini momentum untuk membersihkan pendulang liar juga di situ, karena menimbulkan masalah banyak. Timbul masalah sosial, masalah prostitusi, masalah HIV disitu ya, ini kita minta kembalikan," mintanya.

Selain itu, Mantan Kapolda Metro Jaya ini memberikan pilihan terhadap warga penduduk asli sana yang berjumlah hampir sekitar 1.000 orang. Jika memang mereka merasa nyaman, silahkan boleh tetap di sana dan jika tidak merasa aman boleh tidak kembali ke desa tempat mereka disandera.

"Nah masyarakat yang ada 1.000 orang masyarakat lokal di situ, terserah mereka. Kalau mereka merasa nyaman, kita akan berikan pengamanan disitu, tapi kalau mereka merasa enggak nyaman, ya kembalikan. Nah ini perlu melibatkan Pemda, karena ini ada yang berasal dari Kabupaten Puncak, ada yang berasal dari Timika," ujarnya.

"Pemerintah provinsi, gubernur, DPRD yang ada di sana, kemudian bupati-bupati yang masyarakatnya ada di situ tarik kembali mereka, ke daerah-daerah masing-masing dan pekerjakan, misalnya bertani, beternak dan lain-lain," sambungnya.

Mantan Kepala BNPT ini berharap di Desa tersebut terutama KKB tak lagi menjadi pendulang liar. Hal itu juga sekaligus pihaknya tetap masih melakukan pengejaran terhadap KKB yang memang potensi ancamannya masih terjadi dan sangat tinggi.

"Pengejaran masih terus kita lakukan," tandasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi

Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.

Baca Selengkapnya
Teror KKB Bikin Warga Mengungsi, Lima Kampung di Papua Kosong
Teror KKB Bikin Warga Mengungsi, Lima Kampung di Papua Kosong

Teror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.

Baca Selengkapnya
Teror KKB Kian Meresahkan, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Papua
Teror KKB Kian Meresahkan, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Papua

KKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.

Baca Selengkapnya
Viral 200 Warga Sepaku Diminta Bongkar Bangunan di Kawasan IKN, Begini Penjelasan Badan Otorita
Viral 200 Warga Sepaku Diminta Bongkar Bangunan di Kawasan IKN, Begini Penjelasan Badan Otorita

Penjelasan Badan Otorita terkait surat perintah pembongkaran bangunan di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya
Potret Ratusan Warga Kabupaten Puncak Berbondong-bondong Minta Perlindungan TNI, Resah Dihantui Teror KKB
Potret Ratusan Warga Kabupaten Puncak Berbondong-bondong Minta Perlindungan TNI, Resah Dihantui Teror KKB

Terbaru, teror KST terjadi di Puncak Ilaga, Minggu (12/11) pukul 16.30 WIT.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Klaim Warga Rempang Banyak yang Sadar Salah Beli & Tertipu Akhirnya Serahkan Lahan ke Pemerintah
Moeldoko Klaim Warga Rempang Banyak yang Sadar Salah Beli & Tertipu Akhirnya Serahkan Lahan ke Pemerintah

Moeldoko menyadari ada komunikasi yang tak tepat dalam proses relokasi ini. Sehingga memancing emosi warga.

Baca Selengkapnya
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB

Imbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB

Baca Selengkapnya
Momen Polri dan TNI Bersenjata Lengkap Amankan Pembayaran Denda Adat Rp7,5 Miliar di Papua
Momen Polri dan TNI Bersenjata Lengkap Amankan Pembayaran Denda Adat Rp7,5 Miliar di Papua

Aparat keamanan gabungan TNI-Polri amankan proses pembayaran denda adat di Kabupaten Puncak Jaya.

Baca Selengkapnya
Takut Usai KKB Tembak Brimob dan Bakar Rumah, Warga Sugapa Intan Jaya Berbondong-bondong Mengungsi ke Pos TNI
Takut Usai KKB Tembak Brimob dan Bakar Rumah, Warga Sugapa Intan Jaya Berbondong-bondong Mengungsi ke Pos TNI

KKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.

Baca Selengkapnya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Bangun Tenda Depan Kantor UNHCR Ditertibkan, Kini Ditampung di Ditjen Imigrasi
Pengungsi Bangun Tenda Depan Kantor UNHCR Ditertibkan, Kini Ditampung di Ditjen Imigrasi

"Menampung mereka di rumah detensi yang ada di Direktorat Jenderal imigrasi," kata Camat Setiabudi Iswahyudi

Baca Selengkapnya