Kapuspen: Kalau bukan anggota, gak usah pakai atribut TNI
Merdeka.com - Video penganiayaan seorang remaja pria yang dilakukan pengemudi Captiva B 1207 TGZ di Tol Jagorawi viral di media sosial. Di pelat nomor mobil Captiva pelaku penganiayaan tertempel stiker TNI.
Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah menegaskan mobil pelaku penganiayaan bukan milik TNI. Sabrar mengatakan akan menertibkan yang menyalahgunakan stiker TNI tersebut.
"Jika keadaannya seperti begitu harus ditertibkan. Ditertibkan dalam artian yang bukan TNI gak usahlah pakai-pakai itu," ujar Sabrar saat dihubungi, Kamis (23/8).
-
Apa yang dilakukan mobil dinas TNI itu? Selama perjalanan pula, mobil dinas TNI tersebut tidak terlihat menyalakan sirine dan rotator.
-
Bagaimana mobil dinas TNI itu di jalan? Hingga traffic light berubah hijau, mobil dinas TNI itu tetap dalam antrean mobil, dan tidak menyelak antrean.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
"Nanti kami akan kerjasama dengan polisi untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang seperti itu," dia menambahkan.
Sabrar berpendapat, tidak mempersalahkan masyarakat sipil yang memasang stiker TNI di kendaraan pribadi. Asalkan dengan beberapa syarat.
"Menurut saya pribadi boleh saya. Yang penting tetep patuh aturan, mengikuti peraturan lalu lintas, tidak arogan," ucap dia.
"Sama misalnya dengan saya. Ayah saya Dokter. Saya bangga sama ayah. Saya punya stiker IDI. Saya pasang stiker IDI di mobil saya. Boleh gak? Boleh," terang dia.
Dia memandang, penggunaan atribut khususnya stiker TNI oleh masyarakat sipil seperti mata uang yang memiliki gambaran berbeda. Satu sisi, ia melihatnya sebagai ungkapan perasaan masyarakat terhadap Institusi TNI.
"Mungkin rasa bangga orang barangkali terhadap prajurit TNI," ujar dia ketika di hubungi Liputan6.com,
Sebelumnya, pengguna media sosial dihebohkan dengan kemunculan Video berdurasi 15 detik. Video ini menampilkan seorang bocah memakai baju koko putih mengalami luka-luka di bagian wajah. Selain itu, dalam video juga terlihat sebuah mobil hitam bernomor polisi B1207 TGZ yang berstiker TNI.
Kini video itu viral di media sosial media sosial lengkap dengan kronologi kejadian.
Pihak TNI pun angkat bicara. Sabrar Fadhilah menegaskan, kasus ini tidak ada sangkut pautnya dengan institusi TNI.
"Kami sudah telusuri ternyata mobil sipil, platnya sipil. Kemudian, pemiliknya juga orang sipil alias bukan anggota TNI," terang dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaSopir arogan itu sebelumnya ditetapkan polisi sebagai tersangka pemalsuan pelat dinas TNI.
Baca SelengkapnyaPusat Polisi Militer TNI akan bekerja sama dengan kepolisian untuk terus menyisir penggunaan pelat dinas TNI palsu.
Baca SelengkapnyaUsai aksi sopir fortuner berinisial PWGA cekcok dengan pengendara lain itu viral, seorang purnawirawan perwira tinggi TNI ikut kena getahnya.
Baca SelengkapnyaMabes TNI telah menelusuri kasus pengemudi mobil Fortuner berpelat dinas TNI yang viral ugal-ugalan di jalan dan memastikan pelat kendaraan itu palsu.
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang dibuat heboh dengan adanya poster tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku diketahui mengendarai mobil tersebut dengan memakai pelat dinas palsu TNI.
Baca SelengkapnyaKasus ini berawal dari viralnya video yang diunggah di akun media sosial X @tantekost
Baca SelengkapnyaKasad mengatakan alasan TNI melakukan pemukulan karena rombongan relawan sudah berulang kali diingatkan.
Baca SelengkapnyaDirbin Gakkumplin Puspom TNI Kolonel Laut (PM) Joko Tri Suhartono menegaskan pengemudi Fortuner tak memiliki hubungan keluarga dengan Marsda TNI Purn Asep
Baca SelengkapnyaPolri masih menyelidiki kasus pengemudi arogan yang mengaku adik jenderal dan mengendarai Toyota Fortuner berpelat dinas TNI palsu.
Baca SelengkapnyaPihak TNI memastikan pria berbadan gempal itu bukanlah anggota TNI melainkan sipil.
Baca Selengkapnya