Karutan Salemba: Kondisi Rutan Sekarang Sudah Jauh Berubah, Ada Protokol Covid
Merdeka.com - Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Salemba Renharet Ginting mengungkapkan kondisi rutan saat ini sudah berubah. Hal itu menjawab cuitan Surya Anta, mantan narapidana kasus makar yang mengungkap kondisi di dalam Rutan Salemba.
"Kondisi di tahun 2019 saya sendiri kurang tahu di tahun 2019 itu, karena bukan saya (menjabat). Kalau kondisi sekarang bisa teman-teman lihat di sini sekarang, jadi jauh (sudah berubah) karena kita ada protokol kesehatan ini protokol Covid dan sangat berubah," kata Renharet saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (14/7).
Soal kapasitas. Saat ini sudah berkurang sekitar 1.200 orang.
-
Kenapa bintang jumlahnya berkurang? Apa yang menyebabkan bintang jumlahnya berkurang dan tak indah lagi? Karena bintang terindah ada dimatamu
-
Mengapa Suku Darat di Pulau Rempang semakin sedikit? Tersisa 8 Orang Salah satu penduduk tertua yang tinggal di Kampung Ulu Sadap bernama Lamat, mengaku saat ini Orang Darat hanya tersisa 8 orang saja, mulai dari mertuanya, Yang Adek (sepupu), Opo (adik), Tongku, Baru (anak Yang Adek), Umiaty dan Juli (keponakan Lamat), serta Lamat sendiri.
-
Apa yang menyebabkan bintang jumlahnya berkurang? Karena bintang terindah ada di matamu.
-
Di mana air bersih semakin menipis? Contohnya, di Australia sebagian besar airnya berasal dari air hujan yang masuk ke saluran air utama yang mereka miliki.
-
Kenapa bintang di langit berkurang? Apa yang menyebabkan bintang jumlahnya berkurang dan tak indah lagi? Jawaban: Karena bintang terindah ada di matamu.
-
Kenapa suplai air PAM berkurang? Akibatnya, kuantitas air PAM yang sampai ke masyarakat menjadi berkurang.
"Isinya juga sudah berkurang 1.200. Selama saya di sini isinya sudah kurang 1.200. Kalau dimasa 2019 isinya 4.400 sekarang isinya tinggal 3.000, jadi kita mencatat dalam arti sudah bagus semua itu," bebernya.
Akan Ditelusuri
Di samping itu, Renharet akan menelusuri fakta yang terjadi di dalam kicauan Surya Anta.
"Nggak ada, yang ada itu adalah permen pengurus blok, masing-masing pengurus blok, masing-masing ada pemuka agama, ada tamtib Pramuka ada kegiatan pramukaan, ada kegiatan kebersihan, pemuka-pemuka agama ada pengurus, yang dibilang itu enggak ada," tuturnya.
Sebelumnya, Surya Anta bikin heboh di jagat media sosial Twitter, Minggu (12/7) malam. Dia menceritakan secara detil kondisi tahanan di Rutan Salemba, Jakarta.
Surya Anta mendekam di Rutan Salemba selama 9 bulan. Dengan berbagai foto yang diunggah, Surya menjelaskan praktik pungli hingga tak manusiawinya kondisi di Rutan Salemba itu.
Surya mengaku saat pertama kali masuk, dimintai uang senilai Rp3 juta untuk mendapatkan tempat di sel. Namun akhirnya, dia hanya bisa memenuhi Rp500.000 karena para tahanan tahu dia hanya seorang aktivis.
"Saat hari pertama masuk penampungan kami di OT IN (Dimintai Uang) oleh tahanan lama. Saya diminta 1 juta di lapak Palembang. @Dano_Tabuni diminta 3 juta di lapak Lampung Akhirnya kami berlima bayar Rp500.000 karena setelah para tahanan lain tahu kalau kami ini aktivis bukan anak pejabat," tulis Surya Anta.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah ASN yang pindah ke depannya akan ditentukan dari skala prioritas yang dilihat dari hasil perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMasalah daya tampung lapas dan rutan tidak mudah diatasi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya membongkar kondisi Rutan Kelas I Salemba usai inspeksi mendadak (sidak).
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah ribuan rumah sakit berproses menerapkan KRIS.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya