Kasus Aktif Covid-19 Meningkat, Pakar Sarankan Penggunaan Masker Ganda
Merdeka.com - Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI per 30 Mei 2021, jumlahnya bertambah 1.949. Sedangkan per 29 Mei, kasus aktif bertambah 986.
Untuk mengantisipasi meningkatnya penularan virus Corona, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting menyarankan penggunaan masker ganda. Masker ganda yang dimaksud yaitu dengan melapisi masker medis dengan masker kain, bukan melapisi dua masker kain.
"Penggunaan masker ganda yang dimaksud yaitu kombinasi masker medis dan masker kain 3 lapis. Tujuannya untuk memaksimalkan filtrasi virus dan bakteri," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (31/5).
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Saat ini, kata Alex, memang tersedia berbagai macam atau jenis masker medis. Tingkat keefektifan masker tersebut dalam menghalau masuknya virus dan bakteri pun beragam. Yang pasti, kata dia, masker medis yang dimaksud terdiri dari 3 lapis bahan kain non woven.
Sementara itu, jika sudah menggunakan masker N95 maka tidak perlu menggunakan masker ganda. Diketahui bahwa masker N95 digunakan oleh para tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan para pasien.
"Masker medis atau masker bedah terdiri dari 3 lapisan bahan non woven. Lapisan filtrasinya diapit di tengah. Ketebalan masker medis beragam. Selain itu, tingkat ketahanan dan filtrasinya beragam pula," ungkapnya.
Senada dengan Alex, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman juga mengungkapkan, masker ganda lebih efektif untuk memproteksi diri dari virus Corona. Ditambah lagi saat ini muncul strain baru virus Corona dari India, Brazil dan Inggris.
"Sebenarnya dari akhir tahun 2020 saya sudah usulkan pakai masker 2 lapis. Masker bedah, lalu masker kain, karena saya prediksi akan timbul strain baru waktu itu," katanya.
Meskipun tingkat penularan strain baru tersebut dikenal lebih ganas dan lebih cepat, namun Dicky yakin, dengan menggunakan masker ganda, maka potensi penularan akan lebih kecil, dibandingkan hanya menggunakan masker medis saja ataupun masker kain saja.
"Ya setidaknya lebih efektif dalam mengurangi atau menekan penularan. Tapi tentunya tidak bisa hanya dengan menggunakan masker ganda saja ya. Ingat harus tetap jaga jarak 2 meter," kata Dicky menambahkan
Selain itu, agar penggunaan masker bisa lebih efektif dalam menangkal virus Corona, dia menyarankan, masyarakat agar bisa memastikan, tidak ada celah saat menggunakan masker. Biasanya, ada celah di dekat telinga. Untuk itu, dia menyarankan agar tali kain masker diikat terlebih dahulu sebelum dikaitkan di telinga.
"Memakai masker yang benar itu ada caranya. Pertama pastinya tangan harus bersih, cuci tangan dulu. lalu pastikan hidung dan mulut itu tertutup rapat. Sekelilingnya juga," katanya.
"Kalau tidak diikatkan, bagaimana mau tertutup rapat. nanti tetap ada udara yang terhirup dari luar," lanjut Dicky.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus pasca Idulfitri tahun ini, Dicky berharap pemerintah terus meningkatkan 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Selaim itu, dia juga mendorong percepatan program vaksinasi.
"Sebenarnya yang utama tetap testing, tracing, dan treatment. Termasuk isolasi karantina bagi masyarakat yang baru pulang mudik, dan program vaksinasi ini harus segera diselesaikan," pesannya.
Diketahui bahwa peningkatan jumlah kasus aktif ini merupakan imbas dari libur panjang Idulfitri 2021 pada pertengahan bulan Mei. Sebelumnya, pemerintah juga sudah memprediksi akan terjadinya lonjakan kasus 2 minggu setelah libur lebaran.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya