Kasus Covid-19 Harian Meningkat, BOR di RS Denpasar Capai 80 Persen
Merdeka.com - Peningkatan kasus di Ibu Kota Provinsi Bali, yaitu Kota Denpasar terus mengalami peningkatan dan membuat Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan dan rumah sakit lainnya sudah terisi 80 persen pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menyampaikan, ada sebanyak 16 rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.
"Rata-rata 75 sampai 80 persen (BOR) seluruh rumah sakit dan terus terisi karena kasus harian terus meningkat," kata Dewa Rai, saat dihubungi Kamis (8/7).
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Dukungan apa yang diberikan? Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul 'Gatotkaca Wisuda' dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024.
-
Bagaimana cara untuk memberikan dukungan? Salah satunya yakni dengan memberikan kata-kata motivasi yang sarat semangat untuk timnas Indonesia.
-
Siapa yang memberikan dukungan penting? Dalam kondisi ini, dukungan dari orang terdekat menjadi salah satu faktor penting yang dapat membantu pasien melalui perjalanan panjang melawan penyakit ini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Ia menerangkan, untuk di Denpasar ada 16 rumah sakit di antaranya 3 rumah sakit rujukan yaitu RSUP Sanglah, Rumah Sakit Wangaya dan Rumah Sakit Bali Mandara. Sisanya, adalah rumah sakit swasta yang menyediakan BOR untuk pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.
Sementara, untuk tempat karantina atau ruang isolasi yang disiapkan Pemkot Denpasar ada satu hotel ditambah dua tempat karantina yang disiapkan Pemprov Bali, dan itu bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau tidak bergejala.
Kemudian, untuk antisipasi jangka pendek jika menghadapi lonjakan kasus. Pihaknya, yaitu nantinya merubah ruangan non Covid-19 menjadi ruang isolasi pasien Covid-19 di setiap rumah sakit. Karena, untuk saat ini BOR untuk pasien Covid-19 masih bisa diatasi.
"Pertama, harapan kita dengan adanya PPKM darurat ini bisa melandaikan kasus biar tidak kolaps sistem kesehatan dan sistem rumah sakit seperti di Pulau Jawa banyak yang sudah kolaps. Kalau terjadi (lonjakan) langkah pertama mengkompersi beberapa ruangan non Covid-19 untuk dijadikan ruang isolasi Covid-19," jelasnya.
Selain itu, menambah tempat tidur atau BOR dan yang terpenting adalah memerlukan dukungan dan partisipasi masyarakat.
"Dan, di hulu kita benahi untuk mobilitas dan aktivitas masyarakat agar kasus tidak semakin meningkat. Dengan cara menerapkan protokol dengan ketat sesuai aturan PPKM darurat. Mudah-mudahan nanti ada yang sembuh dan saya harapkan jangan sampai terus melambung yang penting bagaimana di hulu kasus tidak semakin meningkat," ujarnya.
Ia juga menyatakan, untuk Kota Denpasar masih termasuk zona orangnye. Selain itu, meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Denpasar menurutnya karena imbas dari libur panjang dan cuti bersama beberapa waktu lalu.
"Kalau, kita cermati (kasus Covid-19) meloncat sejak Minggu terakhir. Kita ketahui sebelumnya ada libur panjang dan cuti bersama," ujarnya.
Selain itu, dari banyak penelusuran atau tracing kasus Covid-19 meningkat di Kota Denpasar, karena banyak masyarakat mempunyai riwayat pelaku perjalanan ke luar Bali.
"Fakta yang kita tracing kebanyakan punya riwayat pelaku perjalanan datang dari luar Bali. Ini yang kita temukan di lapangan. Contoh di kelurahan Sanur itu dari 14 yang positif dalam satu kasus 10 orang itu ternyata baru pulang dari luar (Bali)," ujarnya.
"Kemudian, yang di daerah Puri Kaja itu di Jalan Gatot Subroto dari 43 yang ditracing 19 positif, 16 yang baru datang dari luar (Bali)," sambungnya.
Ia menyimpulkan, adanya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Denpasar, karenamobilitas keluar masuk orang dan terjadi penularan Covid-19 dan kasusnya kembali meningkat.
"Kedua, adanya ini protokol kesehatan jelas diabaikan. Sehingga itulah menjadi peningkatan kasus," katanya.
Sementara, apakah lonjakan kasus Covid-19 di Kota Denpasar karena adanya varian baru. Pihaknya, mengatakan bahwa untuk varian baru belum ada laporan kasus masuk ke Denpasar.
"Kalau masalah varian (baru) kita belum dapat laporan karena harus berdasarkan lab. Tetapi kalau meningkat, melihat dari penularannya ini tajam sekali penularannya. Kalau di Denpasar rata-rata diatas 100 perhari. Kalau dulu, sebelum sebulan yang lalu dibawah 10 (kasus Covid-19) ini melonjak drastis sejak tiga Minggu yang lalu," ujar Dewa Rai.
Sementara, dari data yang didapat penularan Covid-19 di Kota Denpasar dapat dikatakan masih tinggi. Dimana, penambahan kasus harian di Ibukota Provinsi Bali ini masih berkisar di atas 100 orang. Berdasarkan data resmi pada Rabu (7/7) kemarin, kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar bertambah sebanyak 145 orang.
Sementara, untuk kasus sembuh Covid-19 mengalami penambahan sebanyak 75 orang dan 2 orang pasien dengan status terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan data, secara komulatif kasus positif tercatat 16.648 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 15.298 orang atau 91,89 persen, meninggal dunia sebanyak 366 orang atau 2,20 persen dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 984 orang atau 5,91 persen.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi masa pancaroba di tahun 2024 terjadi pada Maret sampai April.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya