Kasus Covid-19 Masih Tinggi, IDI Minta Pemerintah Evaluasi New Normal
Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Indonesia belum menjinak. Bahkan dalam sebulan terakhir, penambahan kasus baru Covid-19 per hari di atas 1.000 orang.
Data kemarin Minggu (12/7), temuan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.681 orang. Penambahan ini membuat total kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu mencapai 75.699.
Melihat kasus Covid-19 terus meningkat, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Muhammad Adib Khumaidi meminta pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan new normal. Terutama, new normal di wilayah-wilayah dengan penambahan kasus Covid-19 cukup tinggi. Misalnya, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
"Ini perlu menjadi perhatian berbasis kewilayahan. Kemudian menilai baik secara epidemiologi dan secara medis," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Senin (13/7).
Dari sisi epidemiologi, yang perlu dikaji secara mendalam adalah rate of transmission dan attack rate. Adib menyebut, jika attack rate tinggi, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit serta kasus kematian meningkat akibat Covid-19, maka pemerintah harus secara tegas memutuskan memberhentikan sementara new normal.
"Harus ada langkah strategis dari pemerintah untuk kemudian melakukan evaluasi secara ketat dan menerapkan aturan yang lebih tegas bahkan mungkin menerapkan PSBB kembali," katanya.
Sebagai informasi, sebaran terbanyak kasus Covid-19 pada Minggu kemarin ada di lima provinsi. Yakni, Jawa Timur dengan 518 kasus baru, DKI Jakarta 404 kasus, Sulawesi Selatan 173 kasus, Kalimantan Selatan 77 kasus dan Jawa Tengah 70 kasus.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya