Kasus Covid di Sumsel Masih Tinggi, 804 dari 1.879 Tempat Tidur Terisi
Merdeka.com - Penyebaran Covid-19 di Sumatera Selatan masih tinggi. Hal ini dibuktikan dengan penambahan kasus dan keterisian tempat tidur pasien terpapar virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengungkapkan, tempat tidur yang disediakan bagi pasien yang dirawat maupun isolasi sebanyak 1.879 unit dan kini terisi berjumlah 804 tempat tidur. Tempat tidur tersebar di beberapa rumah sakit rujukan dan Wisma Atlet Jakabaring Sport City Palembang.
"Dari 1.879 tempat tidur yang disiapkan dan sampai sekarang sudah terisi 804 tempat tidur baik yang dirawat atau isolasi," ungkap Lesty, Rabu (16/6).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
Hingga 15 Juni 2021, kasus Covid-19 di Sumsel tercatat sebanyak 26.463 kasus setelah terjadi tambahan 152 orang. Dari jumlah itu, 1.350 orang atau 5,10 persen di antaranya meninggal.
Menurut dia, masih tingginya kasus positif di provinsi itu lantaran mobilitas masyarakat yang terus bertambah, terutama saat Idul Fitri yang lalu. Masyarakat dinilai tidak menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dalam beraktivitas.
"Masih banyak yang membandel aturan prokes. Itu menjadi penyebab utamanya," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya konsisten melakukan pelacakan, pemeriksaan, dan pemulihan, bagi pasien corona untuk mencegah penyebaran semakin meluas. Testing bagi orang yang kontak erat diperbanyak menjadi 10 sampai 15 orang.
"Deteksi dini perlu dilakukan, kami terus lakukan pencegahan," kata dia.
Sementara itu, ahli Mikrobiologi dari Universitas Sriwijaya Yuwono menilai masih kerap ditemukan kerumunan sehingga pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berskala Mikro (PPKM Mikro) belum optimal. Hal ini berimbas pada penyebaran virus yang tak terkendali.
"PPKM Mikro perlu dievaluasi kembali. Karena jangankan di tingkat RT, di tingkat Puskesmas pun masih banyak yang bingung pola PPKM berskala mikro sendiri. Itu perlu edukasi dan sosialisasi," ujarnya.
Menurut dia, PPKM idealnya mengajak masyarakat mendisiplinkan prokes bukan semata-mata membatasi jam operasional kegiatan masyarakat. Karena itu, penegakan aturan PPKM harus diperketat hingga menjadi kebiasaan baru masyarakat.
"Pengawasan prokes harus diperketat, bukan hanya membatasi jam operasional," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi masa pancaroba di tahun 2024 terjadi pada Maret sampai April.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca Selengkapnya