Kasus mutilasi, polisi terima laporan orang hilang di Klungkung
Merdeka.com - Polisi mulai menerima laporan adanya orang hilang dari warga di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem, setelah penemuan jasad perempuan misterius korban pembunuhan dengan cara dimutilasi di perbatasan kedua wilayah tersebut, Selasa (17/6).
"Sudah ada beberapa warga dari Klungkung dan Karangasem yang melaporkan kerabatnya hilang," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Bali Brigadir Jenderal IGN Rahardja Subyakta di Semarapura, Kabupaten Klungkung, seperti diberitakan Antara, Kamis (19/6).
Wakapolda memimpin langsung proses penyelidikan dan penyidikan atas penemuan jasad korban mutilasi di dua tempat berbeda. Bagian kepala dan dada ditemukan di Dusun Gembalan, Desa Selat, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, sedangkan bagian tangan dan kaki di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Dimana tempat mutilasi terjadi? Proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berlangsung pada Selasa (8/8). Proses rekonstruksi itu terdiri dari 49 adegan yang dilakukan di rumah indekos salah seorang tersangka di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY.
-
Siapa pelaku mutilasi di Ciamis? Tarsum (41) dengan memutilasi tubuh istrinya Yanti (40).
-
Siapa yang menusuk korban? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
"Apakah laporan orang hilang itu ada kaitannya dengan penemuan korban mutilasi? Itu yang sedang kami selidiki," ujar jenderal polisi bintang satu itu.
Untuk memudahkan penyelidikan, polisi mengambil sampel darah warga yang melapor kehilangan kerabatnya tersebut. "Sampel darah ini natinya akan dilakukan pengecekan DNA untuk dicocokkan dengan DNA korban," kata Subyakta.
Sampai saat ini penyisiran terus diperluas untuk mendapatkan beberapa bagian potongan tubuh lainnya. "Tapi TKP tetap menjadi fokus kami," ujarnya menambahkan.
Berdasarkan hasil visum di RSUP Sanglah, Denpasar, korban mutilasi berjenis kelamin perempuan itu diperkirakan berusia 20-40 tahun, tinggi badan 120-150 centimeter, warna kulit sawo matang, dan dari golongan ekonomi menengah.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Identitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Jombang, Jumat (6/8) malam, masih misterius. Polisi baru mendapatkan sebagian ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaSaat ditangkap di kantor polisi, wajah E tampak seperti orang linglung.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki temuan potongan tubuh manusia di sekitar Jembatan Kelor, Sleman. Mereka mengecek CCTV di kawasan itu hingga melakukan tes DNA.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku berkaitan peristiwa sadis tersebut.
Baca Selengkapnya