Kasus pemerkosaan siswi SMP, Risma minta warnet di Kalibokor ditutup
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini geram dengan tersangka pemerkosaan terhadap siswi SMP kelas 1. Hal itu setelah dia mendengar pengakuan polos dari MI, tersangka paling kecil yang masih duduk di bangku sekola dasar (SD) kelas 3.
Pengakuan MI, dia mengetahui cara melakukan pencabulan ataupun pemerkosaan itu melalui warnet (warung internet) dekat rumahnya. Risma panggilan akrabnya pun minta agar tempat warnet tersebut ditutup.
"Warnet di Kalibokor itu ditutup saja. Nanti akan saya perintahkan polisi (Polrestabes Surabaya) dan Satpol PP menutupnya," ucap Risma kemarin.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa otak pemerkosaan siswi SMP? D diketahui sebagai otak kejahatan yang membawa korban ke TKP dan mengawali perkosaan disaksikan sembilan temannya.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
Tersangka MI mengakui kalau sering menonton dan melihat video porno, melalui YouTube di warnet Jalan Kalibokor, Surabaya. Dari situ MI mengaku penasaran.
MI lantas bertanya kepada tersangka AS yang duduk di bangku sekolah SMP kelas 3. Pertanyaan itu dimanfaatkan oleh AS untuk MI memperkosa korban.
"Tersangka MI tidak ikut melakukan pemerkosaan. Tapi melakukan pencabulan, hanya dengan meremas payudara korban," terang Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya Ruth Yani.
Selain MI, Polrestabes Surabaya juga melakukan penangkapan terhadap kelas 3 SD, BS (12) kelas 5 SD, dan MY (12) kelas 6 SD. Sedangkan yag duduk di bangku sekolah SMP, adalah AS, LR (14), dan HM (14) kelas 3 SMP, kemudian yang SMP kelas 2 JS (14), AD (14).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, pekerjaan rumah besar pemerintah saat ini salah satunya membatasi akses internet atau situs porno di Indonesia.
Baca SelengkapnyaVideo dugaan pelecehan seksual yang dilakukan remaja terhadap bocah perempuan yang masih duduk di bangku TK viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya ini, ia kini harus meringkuk di tahanan meski sempat tak mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaAksi bejat SH yang terekam kamera bikin heboh jagat media sosial
Baca SelengkapnyaMereka meminta untuk onani di lahan kosong pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKarena merasa sakit hati, pelaku pun akhirnya menyebarkan video oral seks korban dengan dirinya.
Baca SelengkapnyaKedua bintang pornografi tersebut merupakan sepasang kekasih dan satu sekolah.
Baca SelengkapnyaTersangka OS telah mengelola situs bokep.cfd dan 26 domain lain yang menyebarkan situs video porno dewasa dan anak sejak tahun 2015.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku karena penasaran setelah beberapa kali melihat video porno dari media sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, tersangka menawarkan video porno berbayar itu melalui media sosial Facebook.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku membuat konten pornografi anak sejak September 2022 sampai Juni 2023.
Baca Selengkapnya