Kasus pemukulan polisi di Bengkel Kafe, Moeldoko ngaku TNI salah
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, kasus pemukulan anggota polisi oleh TNI AL yang terjadi di Bengkel Kafe beberapa waktu lalu, menjadi perhatian serius bagi pihaknya.
Moeldoko mengatakan, saat ini pihak TNI juga sedang melakukan pengusutan guna menyelesaikan konflik yang terjadi antara TNI dan Polri akibat kejadian tersebut.
"Sedang diusut oleh POM kita. Untuk mendudukan persoalan, itu kan sebenarnya terjadi dari teman-teman kepolisian yang salah, dan kita juga salah. Kita juga mengaku salah. Tapi tingkat kesalahannya itu seperti apa, nanti kita lihat," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2).
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
Moeldoko mengatakan, TNI sudah mempertimbangkan beberapa kebijakan yang akan meningkatkan disiplin para prajurit agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kalau perlu ada hal-hal yang digunakan sebagai terapi untuk membenahi disiplin, itu dilakukan," imbuh Moeldoko.
Moeldoko mengakui, saat kejadian itu pihaknya memang sedang melakukan operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib), yang merupakan perintah komando dengan arahan langsung darinya.
Bahkan Moeldoko menegaskan, sebenarnya TNI dan Polri itu seharusnya memang bersatu dalam melakukan operasi Gaktib tersebut.
"Oh iya, kita lagi operasi. Panglima kan telah membuka pada bulan Desember, operasi Gaktib yang dijalankan secara terpadu oleh seluruh angkatan dan kepolisian. Dalam operasi itu tidak boleh tidak bersatu, harus terpadu. Makanya selalu melibatkan kepolisian," tuturnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaKompolnas mengingatkan seluruh anggota memahami bekerja dan bertugas sebagai satu kesatuan Korps Bhayangkara guna mencegah timbulnya ego sektoral.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaSembilan prajurit TNI AD itu berstatus saksi akan diperiksa apabila dibutuhkan keterangan lanjutan.
Baca Selengkapnya