Kasus Sopir Pajero, TNI Minta Warga Jangan Ceroboh Menyebut Institusinya Sembarangan
Merdeka.com - Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel Laut Edys Riyanto meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak ceroboh ketika menyebut institusi TNI dalam sebuah peristiwa.
Hal itu menyusul insiden penganiayaan yang dilakukan pengemudi Pajero Sport terhadap sopir kontainer di sekitaran Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara pada Sabtu (26/6) lalu. Di mana dalam rekaman yang viral disebut turut terlibat anggota TNI.
“Kepada masyarakat agar tidak ceroboh dalam menyebutkan Institusi TNI dalam unggahan video pada kejadian apapun,” kata Edys dalam keterangannya, Senin (28/6).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Gimana alibi didukung? Saksi, catatan CCTV, atau bukti lainnya dapat menjadi elemen yang memperkuat alibi.
-
Bagaimana Polda Jabar yakin Pegi Setiawan adalah pelaku? Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, Pegi memberikan instruksi atas penganiayaan hingga menghilangkan nyawa korban.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Hal itu sebagaimana, video yang mendengarkan saat penganiayaan dan perusakan terhadap sopir dan truk, terdengar seseorang berkata, “woooy, jangan mentang-mentang tentara, belagu banget.”
Atas hal itulah terbangun pandangan jika pelaku penganiyaan adalah personel TNI. Namun, kata Edys, opini tersebut telah dibantahkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku maupun saksi-saksi oleh Polres Metro Jakarta Utara.
"Setelah dilaksanakan penyidikan oleh pihak Kepolisian, bahwa yang melakukan penganiayaan dan perusakan adalah warga sipil dengan identitas Omega Kotutung umur 41 Tahun pekerjaan Pelaut yang mengemudikan Mobil Pajero Sport warna hitam bernomor polisi B 1881 QH, alamat Jl. Gembira Trs. No. 182 A Sungai Bambu Tj. Priok," katanya.
Senada dengan hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol, Yusri Yunus telah mengklarifikasi jika kejadian tersebut tak ada hubunganya dengan Personel TNI. Adapun dalam video yang memakai pakaian loreng adalah security di sebuah perusahaan yang saat kejadian coba melerai keributan.
"Sekalian meluruskan, bahwa pelakunya ini bukan anggota TNI. Kedua yang menggunakan kaos loreng pada saat di TKP yang berupaya bukan rekan pelaku. Dia berupaya untuk memisahkan si pelaku ini agar tidak berbuat semena-mena," ujar Yusri.
"Dan yang memakai pakaian loreng pun bukan anggota TNI dia adalah security perusahaan di dekat kejadian tersebut. Sehingga perlu kita hadirkan di sini, maka perlu kita tegaskan di sini bahwa pelakunya bukan anggota TNI," tambah Yusri.
Sementara dalam video viral di medsos tersebut yang menyebut tentara adalah seorang ibu-ibu yang saat kejadian tidak mengetahui status pria. Ibu tersebut hanya sepontan mengucapkan tentara karena terpaku dengan pakaian lorenh yang dikenakan.
"Karena pada rekaman di situ pada saat kejadian ada seseorang yang memakai kaos TNI. Mungkin masyarakat tidak tahu yang merekam tersebut, apakah pelakunya ini juga termasuk yang menggunakan kaos itu. Karena menyebutkan di situ ada kehadiran anggota TNI," kata Yusri.
Tak lupa, Yusri mengucapkan terima kasih kepada perekam kejadian penganiayaan antara pengemudi Pajero terhadap Sopir Kontainer. Karena dengan hasil rekamannya, penyidik bisa lebih mudah mengungkap kasus ini.
"Pertama saya ucapkan terima kasih kami dari pihak kepolisian karena dari hasil rekaman ini kita berhasil mengungkap kasus ini. Ini menandakan masyarakat sekarang sudah peka terhadap hal-hal seperti kejadian di lapangan. Ini adalah Salah satu mata telinga kami sebagai alat bukti kami," ujar Yusri.
Insiden Penganiayaan Sopir Kontainer
Sementara itu untuk pelaku sendiri saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Utara yang akan disangkakan dengan pasal berlapis, mulai dari penganiayaan, perusakan kendaraan, sampai pemalsuan surat kendaraa .
Sebelumnya, Beredar video di Instagram kabarjakarta1, yang memperlihatkan pengerusakan dan penganiayaan dialami oleh sopir kontainer bernomor polisi B 9791 UIX. Aksi itu dilakukan oleh pengendara Pajero bernomor polisi B 1861 QH, di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (26/6) kemarin.
Berdasarkan informasi akun tersebut, mobil Pajero nge-rem mendadak dan mobil kontainer di belakangnya refleks membunyikan klakson. Tak Terima diklakson, pengendara Pajero yang belum diketahui namanya itu langsung turun, memakai dengan membawa pentungan.
Tak hanya itu, ia pun merusak dan memecahkan kaca terus. Dalam video pun terdengar kalau pelaku diduga dari oknum TNI.
"Woo jangan mentang-mentang tentara," kata pria dalam video tersebut.
Setelah itu, sang sopir pergi begitu saja meninggalkan sopir kontainer bernama Egi dengan penuh memar di sekujur tubuhnya.
Wakapolres Jakarta Utara, AKBP Nasriadi mengaku telah mengetahui kejadian tersebut. Anggota pun telah mengetahui identitas pelaku.
"Tersangka masih di kejar, saya sudah atensi jajaran Reskrim," katanya kepada merdeka.com, Minggu (27/6).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aparat kepolisian diingatkan untuk berhati-hati dalam penanganan kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaPengemudi Pajero yang terlibat dalam insiden ini diduga adalah seorang Purnawirawan Mayjen TNI
Baca Selengkapnyawilayah Sukolilo sempat mendapat stigma dari masyarakat sebagai ‘kampung penadah’
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengimbau kepada pengguna media sosial agar lebih bijak dalam memberikan informasi.
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Pegi Setiawan alias Perong masih menimbulkan sebuah pertanyaan netizen
Baca Selengkapnya