Kawanan Pembobol Laboratorium Sekolah di Sumatera Diringkus, Total Kerugian Rp3,2 M
Merdeka.com - Petugas gabungan di wilayah Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan, meringkus kawanan pembobol laboratorium sekolah lintas provinsi. Total hasil penjualan dari aksi mereka mencapai Rp3,2 miliar.
Para pelaku yang diamankan adalah PJ (41) yang merupakan otak kejahatan, bersama empat anak buahnya baik eksekutor maupun penadah. Yakni JN (41), RA (29), AL (28), dan JR (22), yang semuanya warga Jakarta. Barang bukti diamankan satu unit mobil minibus dan 444 barang lainnya yang mayoritas perlengkapan ketika beraksi.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandhy mengungkapkan, penangkapan berawal dari laporan enam sekolah di wilayah hukumnya yang kehilangan sejumlah unit komputer di ruang laboratorium. Dari hasil penyelidikan, empat pelaku diketahui berada di Prabumulih dan langsung ditangkap. Sementara seorang pelaku lain diamankan di Tangerang.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Lima tersangka kami tangkap, termasuk otak pelaku. Mereka kawanan pencurian barang-barang laboratorium sekolah," ungkap Yusantiyo, Jumat (25/6).
Para tersangka mengaku beraksi sudah dua tahun terakhir dengan memanfaatkan kondisi sekolah yang sepi karena belajar daring. Mereka mencongkel pintu laboratorium lalu membawa kabur seluruh elektronik di dalamnya.
"Mereka ini komplotan maling lintas provinsi karena sudah beraksi di banyak tempat, yakni Sumsel, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," ujarnya.
Semua barang curian dibungkus dalam kardus rokok lalu dikirimkan ke Jakarta melalui jasa bus AKAP. Selama dua tahun beraksi, mereka telah menghasilkan keuntungan dari kejahatannya sebanyak Rp3,2 miliar.
"Para tersangka beralamat di Jakarta dan mengirimkannya di sana karena sudah menunggu komplotannya," kata dia.
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang diancam 9 tahun penjara. Sementara penadah dikenakan Pasal 480 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.
"Kami masih memburu satu pelaku lagi yang buron. Mudah-mudahan cepat ditangkap agar komplotan ini habis diberantas," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadiman mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan adanya tersangka baru dalam kasus korupsi Disdik Sumbar.
Baca SelengkapnyaGudang itu selama ini menjadi tempat penyimpanan alat-alat bangunan milik Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaMereka masuk secara paksa ke dalam ruang Laboratorium dengan merusak pintunya, lalu setelah di dalam ruang Lab para pelaku mengambil
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyidik saat ini masih fokus untuk mengarah ke para pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol dan buruh harian lepas ditangkap polisi usai mencuri ratusan barang elektronik di SMKN 9 Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaAngka ini hasil koreksi dari perkiraan kerugian sebelumnya, yakni Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaModus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang bukti antara lain 1,12 ton ganja, lebih dari 1 ton sabu, 2,5 kg kokain, hingga ratusan ribu butir ekstasi dan obat terlarang.
Baca Selengkapnya