Kecam pesta bikini, Mendikbud usul tampang para EO dimuat di medsos
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengajak masyarakat untuk mempermalukan penyelenggara pesta bikini untuk merayakan kelulusan SMA. Sebab apa yang mereka buat bukan saja tercela tetapi mempermalukan Indonesia.
"Orang-orang itu seringnya di remang-remang takutnya sama cahaya terang. Kalau begitu dibawa ke terang, buka siapa orang itu, harus dipermalukan," katanya seusai menjadi pembicara dalam seminar Dies Natalis UNY, Sabtu (25/4).
Menurutnya cara mempermalukan orang seperti itu bisa dengan cara memasang foto dan menyebarluaskan-nya lalu menunjukkan siapa saja orang-orang yang menyelenggarakan pesta bikini.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Definisi dosa itu perbuatan yang kalau itu diketahui orang lain, dia akan malu. Foto, di Twit, biar orang-orang yang niatnya merendahkan pendidikan jadi jera. Kita ini mengumpulkan dana untuk pendidikan, mereka mengumpulkan dana untuk merendahkan pendidikan," ujarnya.
Dia pun meminta sekolah-sekolah yang dicatut namanya oleh penyelenggara untuk membawa masalah tersebut ke ranah hukum. Sebab, pencatutan nama tersebut mencemarkan nama sekolah.
"Laporkan saja ke polisi, tuntut sebagai delik aduan karena mencemarkan nama sekolah. Kalau nama Mendikbud dicatut, pasti akan saya tuntut," tegasnya.
Meski demikian dia merasa lega karena pesta bikini yang akan diselenggarakan besok Minggu (25/4) tersebut batal, namun dia tetap mengimbau agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi. "Saya mengecam acara itu, orang-orang seperti ini yang merusak republik ini," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru dengan akun Instagram Nangkela itu berulang kali membuat konten dengan model sejumlah siswi SMPN 2 Kerambitan dengan seragam ketat dan pose sensual.
Baca SelengkapnyaDiketahui pemilik akun Instagram Nangkela yang mengunggah konten-konten tidak pantas itu dikelola pribadi oleh guru seni budaya bernama I Wayan Putra Ivantara.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan pemeriksaan, polisi mendapati beberapa produk kecantikan yang dibawa para siswi SMP ke sekolahnya.
Baca SelengkapnyaCegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca Selengkapnyapihak sekolah langsung memanggil para orangtua dari para siswa tersebut.
Baca SelengkapnyaSenen mengakui jika sosok dalam video itu adalah dirinya dan sang sekretaris. Tetapi keduanya saat itu sedang berbincang tentang PPDB Online.
Baca SelengkapnyaSebelumnya akun @bem_udayana memublikasikan postingan dengan judul "Politik Sayang Anak Ala Jokowi".
Baca SelengkapnyaViral video sejumlah orang berpakaian ormas Pemuda pancasila (PP) mendatangi rumah seorang warga di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBKD Sulsel enggan mengungkapkan identitas Kepsek yang melanggar soal netralitas ASN.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga telah membangun komunikasi dengan orang tua siswa, pihak sekolah dan Disdik DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca Selengkapnya