Kecelakaan pesawat di Halim bukti lemahnya koordinasi di lapangan
Merdeka.com - Kecelakaan antara Batik Air dan TransNusa di Bandara Halim Perdanakusuma tadi malam dinilai disebabkan oleh lemahnya koordinasi antara ATC, pilot dan pengemudi yang menarik pesawat. Demikian diungkapkan pengamat penerbangan Alvien Lie.
"Yang pasti kecelakaan kemarin karena lemahnya koordinasi antara ATC, Pilot dan pengemudi yang menarik pesawat," ujar Alvien dalam keterangan persnya, Selasa (5/4).
Alvien pun menyayangkan sikap Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang langsung menyalahkan PT Angkasa Pura II terkait insiden tersebut. "Jonan tergesa-gesa, menuding AP2 salah. Harusnya, sebagai menteri dia bisa menahan diri," tuturnya.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Kenapa pesawat Batik Air mengalami gangguan listrik? 'Setelah pesawat mendarat dan diparkir di tempatnya, pemasokan tenaga listrik dari peralatan darat (ground power unit) mengalami gangguan yang tidak terduga.'
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
Peristiwa itu, lanjut Alvien, tidak terjadi di wilayah Angkasa Pura II, sehingga insiden tersebut tak ada kaitannya dengan AP2. "Walaupun tidak ada GM, kan itu ada Plt. KNKT baru mau mulai bekerja, kenapa Jonan langsung menyalahkan," tegasnya.
Alvien menambahkan, seharusnya Jonan mencari penyebab kecelakaan bukan siapa yang salah. "Disini Jonan malah tergopoh-gopoh menyalahkan berbagai pihak," tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan teguran Menhub Jonan salah alamat. Insiden senggolan dua pesawat di runway Halim Perdanakusuma terjadi, Senin (4/4) malam. "Antara peristiwa itu dengan GM tidak ada hubungan langsung," kata Agus Haryadi.
Pihak AP II tidak melihat adanya hubungan antara kecelakaan dengan posisi jabatan GM di Bandara Halim. Sebab untuk urusan kontrol penerbangan, itu berada di otoritas air controller traffic (ATC).
"Karena ini wilayahnya AirNav. Kalau lokasi pengelolaan memang ada di AP II, tapi kalau kontrol udara bagian dari AirNav," jelas Agus.
Menhub Jonan disebut sudah menegur pihak AP II karena 2 minggu Bandara Halim tidak memiliki GM. Pesawat pun ditahan untuk pemeriksaan. "Menhub sudah tegur Angkasa Pura II karena sudah hampir 2 minggu Bandara Halim tidak memiliki GM Bandara karena dimutasi ke Bandara Kualanamu," ujar Kapuskom Kementerian Perhubungan (Kemenhub) JA Barata. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaPesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaKNKT menerangkan, lokasi lapangan yang berada di dekat pesawat terjatuh itu memang posisinya ideal untuk melakukan pendaratan darurat.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaTragedi Bintaro 1987 menjadi evaluasi perkeretaapian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyebab kejadian tergelincirnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan.
Baca Selengkapnya