Kejati Sumut tetapkan 17 tersangka mark up harga tanah RSUD
Merdeka.com - Tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) menetapkan 17 tersangka tindak pidana korupsi pembangunan RSUD Nias Selatan (Nisel). Mereka diduga telah menggelembungkan harga tanah lahan yang menjadi lokasi pembangunan.
"Perbuatan para tersangka dinilai telah merugikan keuangan negara hingga Rp 7,5 miliar," kata Chandra Purnama, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut di Medan, Jumat (1/11).
Di antara 17 tersangka terdapat nama Sekretaris Daerah Nisel Asa'aro Laia dan kepala BPN Nisel Aminuddin Siregar, yang menjadi ketua panitia pengadaan tanah.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam kasus gratifikasi Rp8 miliar? Sekadar informasi, Eddy Hiariej telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi sebesar Rp8 miliar.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
Sementara itu, 16 tersangka lain dalam kasus ini yaitu Tongoni Tapunao, wakil ketua panitia pengadaan tanah; Lahumezaro Zebua, Nurudodo Sarumaha, Warisan Ndruru, Monasduk Duha, Meniati Dachi, Fohalowo Laia, yang merupakan anggota panitia pengadaan tanah. Lalu, Ahlan Waw, PPAT Kecamatan Fanayama; Siado Zai, ketua tim penaksir harga; Sugianto, sekertaris penaksir harga; Ikhtiar Dhuha, Yockie AK Dhuha dan Abdril Samosir, yang merupakan anggota tim penaksir harga.
Selain itu terdapat 2 pihak swasta yang ikut jadi tersangka, yaitu Firman Adil Dachi, yang merupakan adik Bupati Idealisman Dachi, dan Sushi Marlina Dhuha.
"Mereka ditetapkan sebagai tersangka sejak 29 Oktober lalu," jelas Chandra.
Para tersangka diduga telah menggelembungkan harga dalam pengadaan 2 persil tanah seluas 60 ribu meter persegi pada 2012. Lahan itu diperuntukkan bagi pembangunan RSUD Lukas Hilisimaetano di Teluk Dalam.
Kasus ini ditangani penyidik setelah mendapatkan laporan dari masyarakat pada 2012. "Laporan itu diselidiki dan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi dan kemudian statusnya menjadi penyidikan dan tersangka pun ditetapkan," jelas Chandra.
Kejati Sumut terus mendalami kasus ini. Para tersangka pun segera diperiksa dan tidak tertutup kemungkinan akan ditahan (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu orang tersangka inisial B tidak ditahan bisa diproses hukum karena sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perhitungan sementara pihak Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI, korupsi ditelan Luhur mencapai ratusan miliar.
Baca SelengkapnyaDalam kasus korupsi pengadaan BBM dan sewa sarana mobilitas darat ini, negara rugi Rp6,28 miliar
Baca SelengkapnyaKejagung terus mengusut kasus korupsi tata niaga timah wilayah IUP PT Timah Tbk di tahun 2015-2022.
Baca SelengkapnyaPenahanan terhadap Jubel dilakukan usai penyidik dari Kejati Sumut memeriksa berbagai saksi dan beberapa orang tersangka lainnya.
Baca SelengkapnyaHadiman mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan adanya tersangka baru dalam kasus korupsi Disdik Sumbar.
Baca SelengkapnyaJaksa menyebut, Surya Darmadi memperkaya diri sendiri sebesar Rp7.593.068.204.327 atau Rp7,59 triliun dan US$7.885.857,36.
Baca SelengkapnyaKPK sebelumnya mencekal 10 orang terkait dugaan kasus korupsi pengadaan lahan di lingkungan BUMD DKI Jakarta tersebut.
Baca SelengkapnyaTerlihat, satu tersangka perempuan atas nama Erika selaku Direktur CV
Baca SelengkapnyaAdapun soal hitungan kerugian keuangan negara dari kasus korupsi komoditas timah sejauh ini masih dalam perhitungan
Baca SelengkapnyaSejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaKPK menduga adanya mark up dalam proyek pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES)/shelter tsunami di NTB.
Baca Selengkapnya