Keluarga orang hilang terkait Gafatar datangi Polda DIY
Merdeka.com - Keluarga korban hilang diduga terkait organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendatangi Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (11/1). Sejumlah keluarga hadir antara lain paman Diah Ayu Yulianingsih, Faried Cahyono, dan Kakak Silvi Fitriani, Fikri Hermawan.
Mereka datang ke Polda DIY usai mendapat kabar ditemukan sejumlah orang hilang terkait Gafatar. Diah Ayu Yulianingsih diketahui hilang pada 11 Desember lalu. Diah menghilang bersama anaknya yang masih balita.
"Kami keluarga korban ingin tahu siapa saja yang sudah ditemukan," kata Faried kepada wartawan di Polda DIY, Senin (11/1).
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Mengapa Geng Kobra membantu keluarga anggota yang tertangkap? Misalnya, jika seorang anggota tertangkap dan dipenjara, Kobra akan membantu keuangan keluarganya, sehingga anggota tersebut tidak perlu khawatir tentang ekonomi keluarganya selama menjalani hukuman.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Siapa yang dikabarkan dekat dengan keluarga? Terlepas dari kabar miring tersebut, selama ini Gunawan dikenal sebagai sosok family man yang sangat dekat dengan keluarga.
-
Kenapa keluarga AFK melapor ke polisi? 'Kami harap kasus ini diproses karena ada dugaan kelalaian oleh petugas sunat,' ungkap kuasa hukum keluarga korban Fitriyadi, Rabu (29/11).
Faried mengatakan, seharusnya polisi bisa bekerja lebih cepat. Sebab sudah diketahui jika anggota keluarga mereka tergabung dengan organisasi Gafatar.
"Harusnya polisi bisa cepat karena tinggal panggil pengurus Gafatar. Ayu memang sejak 2006 sudah aktif di Gafatar, setelah suaminya meninggal tiga bulan lalu, akhirnya diiming-iming pekerjaan dengan gaji besar oleh Gafatar," ujar Faried.
Sementara itu, Silvi Fitriani adalah korban hilang dan merupakan mahasiswi UNS. Silvi menghilang pada 6 Desember 2015. Menurut kakaknya, Fikri, Silvi menghilang setelah dilarang oleh orangtuanya bergabung dengan Gafatar.
"Tadinya pakai jilbab, terus lepas jilbab, tidak salat dan puasa lagi. Karena itu dilarang. Setelah itu pergi dengan mengirimkan surat ke rumah di Banjarnegara," kata Fikri.
Fikri pun berharap polisi bisa segera menemukan adiknya.
"Terakhir diketahui dari lokasi pengambilan ATM di Bandung sebesar Rp 10 juta. Semoga ini ada informasi terkait dengan adik saya," ucap Fikri.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak hal janggal dari keterangan mereka yang mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) soal keterlibatan tiga tersangka buron.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaDari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak
Baca Selengkapnya