Keluarga pasrah Bahrun Na'im disebut di balik teror Sarinah
Merdeka.com - Keluarga Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Abu Rayan (32) mengaku pasrah jika pria lulusan FMIPA UNS tersebut terbukti terlibat peristiwa teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Kamis (14/1) lalu.
Adik kandung Bahrun, Dahlan Zaim mengatakan, mereka saat ini lebih banyak pasrah dan menyerahkan kasus tersebut kepada hukum yang berlaku. Ia meminta agar keluarganya tidak dikait-kaitkan dalam aksi Bahrun.
"Beliau (Bahrun) sudah dewasa, mandiri dan berkeluarga, sudah punya anak. Biar beliau bertanggung jawab sendiri. Keluarga tidak terkait, dan jangan dikait-kaitkan. Saya tidak tahu dia sekarang seperti apa, dia punya pandangan sendiri," kata Dahlan saat menggelar konferensi pers di Jalan Hasanudin, Badran, Solo, Jawa Tengah.
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
Dia menambahkan, banyak pihak yang dirugikan dengan pemberitaan mengenai Bahrun. Tak hanya keluarga, namun juga sekolah hingga tempat usaha dan kampus juga merasakan dampaknya. "Usaha-usaha saya menjadi berdampak, masyarakat enggak percaya lagi dengan kami," katanya.
Dahlan mengemukakan, pihak keluarga sudah lama tidak berhubungan dengan Bahrun. "Lupa kapan terakhir ketemu. Terakhir komunikasi lewat sosial media, karena bapak kangen dengan cucu-cucunya," ucapnya.
Kendati demikian, lanjut dia, keluarga hingga kini belum yakin Bahrun di balik aksi teror di Sarinah. "Secara subyektif kami sekeluarga tidak yakin mas Bahrun Naim terlibat bom Sarinah atau ISIS. Dia yang kami kenal adalah orang yang baik," tuntasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku kini telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaDia menyatakan bahwa dalam wajib lapor yang sudah dilakukan tidak ada hal yang baru. Kliennya mengisi beberapa dokumen dan berita acara tambahan.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaTersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang M Ramdanu menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaDanu mendapat tekanan dan ancaman dari tersangka YH, suami korban yang diduga otak pembunuhan terhadap Tuti Rahayu (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaKeluarga tersangka tak pernah menyampaikan permintaan maaf hingga digelarnya sidang perdana, Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca Selengkapnya