Keluarga sujud syukur dapat kabar 10 WNI dibebaskan Abu Sayyaf
Merdeka.com - Sebanyak 10 sandera kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) telah dibebaskan Minggu (1/5). Para awak kapal Brahma 12 yang disandera sejak 26 Maret lalu tersebut dibebaskan di wilayah Sulu.
Mengetahui kabar pembebasan tersebut keluarga Bayu Oktavianto, salah satu sandera asal Dukuh Miliran, Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten langsung melakukan sujud syukur. Sutomo (49) dan keluarga yang hampir putus asa tak bisa menahan luapan rasa gembiranya. Mereka saling berpelukan dan langsung sujudd syukur.
"Alhamdulillah, saya senang sekali anak saya dan para ABK dibebaskan. Anak saya masih seperti dulu, masih terlihat gemuk dan sehat. Ternyata segala upaya kita ada hikmahnya, tidak sia-sia kita setiap hari terus berupaya, terus berdoa. Terimakasih pemerintah dan rekan-rekan media yang sudah memberitakan," ujar Sutomo, saat ditemui di rumahnya.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
-
Dimana para bajak laut bermukim? Mereka banyak bermukim di perairan dekat Gorontalo.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Kapan Sabang menjadi Pelabuhan Bebas? Baru pada abad ke-20 Sabang mendapatkan status Pelabuhan Bebas serta menjadi satu-satunya pelabuhan di wilayah Kolonial Belanda yang di luar kekuasaan pemerintahannya.
-
Siapa yang dibebaskan oleh militer Israel? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
Sutomo mengaku mendapat kabar pembebasan anaknya dari PT Patria Maritim Lines, perusahaan tempat Bayu bekerja. "Tadi jam empat (16.00) saya ditelpon bu Mega dari perushaan. Sementara ini kami disuruh menunggu pernyataan resmi dan Kementerian Luar Negeri," katanya.
Sutomo dan keluarga berharap anaknya segera dipulangkan dan bertemu keluarga. Ia mengaku akan menggelar syukuran atas keselamatan dan kembalinya Bayu. "Malam ini sebenarnya kami masih menggelar doa terakhir dan sekalian syukuran kecil-kecilan, Besok kalau Bayu sudah pulang kami akan menggelar syukuran lagi," ucapnya bersemangat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga telah memastikan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf segera dipulangkan. Malam ini mereka akan diterbangkan ke Indonesia.
"WNI disandera sejak 26 Maret 2016. Saat ini telah dapat dibebaskan. Posisi detik ini akan diberangkatkan dari Zamboanga menuju ke Jakarta, diperkirakan tengah malam sampai di Jakarta," ujar Jokowi di Istana Bogor, Minggu (5/1).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaDalam operasi pembebasan tersebut, 17 awak kapal berhasil diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaMomen kebahagiaan seorang pelaut akhirnya bisa pulang setelah 10 bulan berlayar.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca Selengkapnya