Keluarga tolak jenazah Pratu Bangkit dimakamkan di TMP Kalibata
Merdeka.com - Keluarga Kisus Budiyono mengharapkan jenazah Prajurit Satu Bangkit Dirgawan (27) yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat helikopter di Poso, Sulawesi Tengah, dapat dimakamkan di Cilacap, Jawa Tengah.
"Saat ini masih tarik ulur, tawar-menawar. Kalau kebijakan Panglima TNI memberikan penghargaan kepada anak saya dan seluruh korban pesawat itu mau dimakamkan di Kalibata, saya mengharapkan jenazah dimakamkan di kampung halamannya," kata ayahanda almarhum Bangkit, Kisus Budiyono, di rumah duka Dusun Kedungsari RT02/RW07, Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Senin (21/3).
Seperti diberitakan Antara. Dia mengaku mengetahui kabar kecelakaan yang menimpa pesawat helikopter TNI Angkatan Darat tersebut, dari berita atau tulisan berjalan di layar televisi pada Minggu (20/3) malam.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Kapan helikopter jatuh di Gunung Burangrang? Helikopter ini diperkirakan jatuh pada 8 Februari 2001 lalu, di kawasan Gunung Burangrang.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Selanjutnya, kata dia, Komandan Skuadron 21/Sena Pondok Cabe menelepon dari Jakarta pada Minggu (20/3), sekitar pukul 20.00 WIB, untuk memberi kabar mengenai kecelakaan tersebut.
"Begitu mendengar kabar tersebut, saya langsung terkejut dan menangis. Istri saya (Faidah, red.) mendengar kabar itu juga langsung menangis," katanya.
Ia mengaku tidak mendapat firasat apapun terkait musibah yang akan dialami anak sulung dari tiga bersaudara itu.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa ibunda korban, Faidah, sempat merasa badannya lemas beberapa jam sebelum menerima kabar tersebut.
Bahkan, kata dia, pada Minggu (20/3), sekitar pukul 11.00 WIB, Bangkit sempat mengirim pesan singkat ke nomor telepon seluler ibundanya.
"Dia memang sangat dekat dengan ibunya. Dalam pesan singkat itu, dia bilang kalau sedang berada di puncak pegunungan Poso bersama teman-temannya," katanya.
Dia mengatakan almarhum Bangkit yang sudah berdinas di Skuadron 21/Sena Pondok Cabe selama enam tahun itu, rencananya bertugas di Poso selama dua bulan dan baru dijalani selama tiga hari.
Sebelum berangkat ke Poso, kata dia, almarhum Bangkit sering pulang ke kampung halamannya di Cilacap.
"Dua bulan sekali dia pulang. Kebetulan dia belum menikah," katanya.
Almarhum Pratu Bangkit Dirgawan merupakan anggota Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad) yang menjadi salah satu korban meninggal dalam peristiwa jatuhnya pesawat helikopter di Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Minggu (20/3) sore.
Selain Pratu Bangkit Dirgawan yang bertugas sebagai "avionic", korban lainnya dalam kecelakaan pesawat helikopter itu, yakni Danrem 132 Tadulako Kol Inf Syaiful Anwar, Pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) Kol Inf Ontang, Pejabat Bais Kol Inf. Herry, Dandenpom Palu Letkol CPM Teddy, Kapenrem 132 Tadulako Mayor Faqih, dokter Korem Kapten Yanto, Prada Kiki (ajudan danrem), Kapten CPN Agung (pilot), Lettu CPN Wiradi (copilot), Letda CPN Tito (copilot), Sertu Bagus (mekanik), dan Serda Karmin (mekanik).
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Putu Satria Ananta Rustika, taruna di STIP tiba di Pulau Bali
Baca SelengkapnyaDalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca SelengkapnyaIndra mengatakan, korban terbilang jarang datang ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaAnak angkat Ruben Onsu ini pulang lantaran sang nenek meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMenurut penuturan juru kunci makam, jenazah Djojodigdo bisa hidup kembali jika menyentuh tanah
Baca SelengkapnyaSeorang lansia ditelantarkan anaknya di panti jompo viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari anak angkat Ruben Onsu dan Sarwendah, Betrand Peto. Sang nenek telah pergi untuk selamanya.
Baca SelengkapnyaBetrand kembali ke NTT untuk bisa melihat nenek terakhir kalinya. Momen penuh haru pun nampak begitu jelas.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca Selengkapnya