Kematian Akibat Covid-19 Tembus 100 Orang, Ahli Ingatkan Waspadai Penularan Omicron
Merdeka.com - Kasus kematian akibat Covid-19 bertambah sebanyak 100 orang pada 11 Februari 2022, sehingga totalnya menjadi 144.958. Penambahan ini jauh lebih tinggi dari data 5 Januari 2022 yang bertambah 4 kematian dalam sehari.
"Sejak 1 Oktober 2021 sampai bulan yang lalu maka jumlah yang wafat sehari di negara kita selalu di bawah angka 100, bahkan pernah 4 orang pada 5 Januari 2021, jadi sekarang sudah meningkat 25 kali lipat," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama melalui pesan singkat, Sabtu (12/2).
Menurutnya, kasus kematian akibat lonjakan Covid-19 varian Omicron di Indonesia memang lebih rendah dari Delta. Pada gelombang Delta, kasus kematian harian pernah mencapai lebih dari 1.000 orang.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
Namun, situasi penularan Omicron tetap perlu diwaspadai. Sebab, beberapa negara melaporkan angka kematian pada saat Omicron lebih tinggi daripada gelombang Delta.
"Apalagi kita sepenuhnya menyadari bahwa satu nyawa pun yang hilang maka itu tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga," ujar dia.
Angka Kematian Akibat Omicron di Dunia
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini mengatakan World Economic Forum menurunkan artikel berjudul 'If Omicron Is Less Severe, Why Are Covid-19 Deaths Rising?'. Artikel itu menyebutkan bahwa pada 28 Januari 2022, Australia mengalami penambahan kematian harian paling banyak selama Pandemi Covid-19, yakni hampir 100 orang. Angkanya jauh lebih tinggi daripada gelombang Delta.
Amerika Serikat pada akhir Januari 2022 juga mengalami hal yang sama. Kematian harian rata-rata 2.200 orang. Lebih tinggi daripada gelombang Delta pada September lalu yang mencapai 2.078 kematian dalam tujuh hari.
Data lain menunjukkan bahwa Korea Selatan mencatat angka kematian harian tertinggi pada 22 Desember 2021, yaitu 109 orang. Sebelumnya angka kematian tertinggi di Korea Selatan sebanyak 40 orang pada 28 Desember 2020. Sementara di Kanada, pada 27 Januari 2022 ada 309 orang yang wafat. Pada gelombang sebelumnya angka kematian tertinggi terjadi saat 4 Januari 2021 sebanyak 232 orang.
"Sekali lagi lebih tingginya angka kematian ini bukan karena Omicron lebih mematikan, tetapi karena jumlah kasus akibat Omicron di negara-negara itu naik amat tinggi sehingga walaupun proporsi kematian lebih kecil daripada Delta tapi angka mutlaknya tetap besar," ujarnya.
Lima Hal Cegah Penularan Omicron
Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes ini mengingatkan, Indonesia perlu mewaspadai peningkatan kasus kematian akibat Omicron. Untuk mengendalikan laju penularan Omicron, ada lima hal yang dapat lakukan.
Pertama pembatasan sosial. Bagi masyarakat perlu memperketat protokol 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan) atau 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, Menjaga jarak, Mengurangi mobilitas, dan Menghindari kerumunan) dan menjadikan new normal sebagai now normal. Sementara bagi pemerintah perlu menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) bagi siswa dan bentuk pembatasan lain.
Kedua 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Bagi masyarakat yang bergejala atau melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19, harus segera melakukan tes. Bagi pemerintah perlu meningkatkan dan memudahkan tes serta meningkatkan kegiatan telusur.
Ketiga meningkatkan lagi cakupan vaksinasi, baik yang primer maupun booster. Keempat, mencegah importasi kasus Omicron meskipun saat ini penularan didominasi transmisi lokal.
"Hal ke lima adalah mempersiapkan rumah sakit dengan lima aspek, ketersediaan tempat tidur dan ruang rawat, obat & alat, sistem kerja yang aman, sistim rujukan yang cermat serta yang paling penting adalah ketersediaan dan sistem kerja yang baik bagi tenaga kesehatan," tutupnya.
Ada 100 Kematian Akibat Covid-19 Pada 11 Februari 2022
Pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 363.565 spesimen dari 226.502 orang dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Jumat (11/2) pukul 12.00 WIB. Hasil pemeriksaan menunjukkan, 40.489 orang positif Covid-19.
Temuan ini membuat total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia naik menjadi 4.708.043. Penambahan ini lebih rendah dari kasus Covid-19 harian kemarin 10 Februari 2022 yang mencapai 40.618.
Pasien sembuh dari Covid-19 nasional juga bertambah, yakni 15.767. Sehingga total pasien sembuh dari virus SARS-CoV-2 itu menjadi 4.250.277.
Selain kasus konfirmasi positif dan pasien sembuh, kasus kematian akibat Covid-19 juga meningkat, yakni 100. Total kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 144.958.
Sementara kasus aktif atau pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan atau isolasi sebanyak 312.808. Jumlah kasus aktif bertambah 24.622 dari data kemarin masih 288.186.
Kasus aktif diperoleh berdasarkan pengurangan total kasus positif Covid-19 dengan pasien sembuh dan kematian. Sedangkan kasus suspek Covid-19 menurun, data kemarin mencapai 23.051, kini hanya 18.947.
Data ini dilaporkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jumat (11/2) pukul 16.37 WIB. Data yang bersumber dari Kementerian Kesehatan ini bisa diakses melalui covid19.go.id dan kemkes.go.id.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya