Kematian Orangutan Kaltim curi perhatian media asing, rekor peluru terbanyak
Merdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ikut memantau penanganan kasus Orangutan jantan di Kalimantan Timur yang mati diterjang 130 peluru dengan 19 luka menganga. Kasus itu dijanjikan akan dibuka selebar-lebarnya.
Kasus kematian satwa primata secara sadis itu menyita perhatian media. Tidak hanya media di Indonesia tapi juga media asing.
"Kami akan jelaskan segera, bersama Balai TNK, Balai Gakkum Kalimantan. Tim yang bekerja ini, memang banyak unsur, diantaranya juga kepolisian," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa, dikonfirmasi Rabu (7/2) sore.
-
Apa yang membuat kasus ini menarik perhatian dunia? Dapat Perhatian Dunia Penyelidikan kasus perundungan ini melibatkan berbagai lembaga. Hal ini lantaran kasus ini ternyata sudah mendapat perhatian dunia. Kapolresta Cilacap mengaku telah dihubungi berbagai pihak untuk mengusut tuntas kasus bullying yang viral dan menjadi sorotan publik.
-
Dimana kasus ini menjadi perhatian luas? Kasus ini telah menarik perhatian luas di media sosial.
-
Kapan kejadian penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Kenapa OKU Timur jadi sorotan media internasional? Bupati OKU Timur Lanosin berharap dengan kedatangan Kantor Berita Amerika ini di harapkan mampu mengharumkan nama Kabupaten OKU Timur di mata dunia.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
Sunandar mengaku telah mendapatkan laporan atas kasus ini. "KLHK sudah tahu kasus ini. Dari rekan kepolisian juga tengah mencari warga yang punya senapan angin," ujar Sunandar.
Sementara, Manajer Perlindungan Habitat Center for Orangutan Protection (COP) Ramadhani menjelaskan, tim kepolisian melakukan olah TKP di lokasi awal penemuan satwa Orangutan malang itu.
"Orangutan itu sebenarnya ditemukan beberapa hari sebelumnya oleh warga setempat, dan dilaporkan hari Sabtu (3/2), karena warga kenal dengan petugas Balai TNK," sebut Ramadhani.
Dari lokasi awal, Orangutan dengan penuh luka itu, ditemukan terdesak di tengah embung. "Oleh petugas Balai, dipancing masuk kandang. Nah, dari pantauan kami, di sekitar embung itu, adalah kebun sawit warga dan kebun buah-buahan. Ada juga beberapa rumah tinggal," ungkap Ramadhani.
Ramadhani menerangkan, kasus ini mencuri perhatian media internasional. Apalagi, peristiwa ini kembali terjadi dengan rentang waktu kurang dari 3 pekan, pascakasus serupa Orangutan mati dengan 17 peluru di Kalahien, Kalimantan Tengah.
"Ada media asing dari Jerman, kontak saya. Jadi, 130 peluru ini pecahkan rekor terbanyak ditemukan di tubuh Orangutan, setelah kasus 102 peluru di Kalteng tahun 2012 lalu," jelasnya.
"Sejauh ini, jasad Orangutan yang rencananya dikubur jam 10 pagi tadi ditunda, karena ada permintaan dari Balai TNK, jangan dulu dikubur. Jadi, informasi terakhir, jasadnya masih di RS PKT," demikian Ramadhani.
Diketahui, Orangutan usia remaja, ditemukan warga terdesak dan terlihat merintih kesakitan di areal Taman Nasional Kutai (TNK) kawasan Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2).
Kondisinya yang memburuk, mengakibatkan Orangutan itu mati pada Selasa (6/2) dini hari sekira pukul 01.55 Wita, saat berada di Balai TNK di kota Bontang. Ditemukan banyak luka di badannya. Hasil autopsi ditemukan 130 peluru senapan angin, 19 luka menganga, 2 mata buta karena peluru yang bersarang serta telapak kaki kiri hilang diduga akibat sabetan senjata tajam.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaVirus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Gunung Marapi di Kabupaten Agam mengalami erupsi yang cukup dahsyat.
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaBKSDA Sultra menyebut orangutan tidak ada di wilayah Sulawesi apalagi Sultra. Dia menduga video itu di wilayah Kalimantan.
Baca Selengkapnya