Kemendikbud Bentengi Sekolah dari Intoletansi dan Radikalisme
Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Maarif Institute dalam penguatan pengawas internal sekolah intoleransi dan radikalisme pro kekerasan di sekolah. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk membentengi sekolah dari ancaman virus intoleransi dan anti-kebhinekaan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy menyambut baik hal ini. Menurutnya, hal ini penting bagi pemerintah dan masyarakat sipil bekerjasama untuk satu tujuan yang lebih baik.
"lni adalah komitmen Kemendikbud RI untuk memastikan sekolah sebagai ruang inkubasi nilai-nilai kebangsaan, kebhinekaan dan kemanusiaan, sebagaimana komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Nawa Cita. Untuk itu, revitalisasi peran pengawas sangat penting," ujarnya di kantor Kemendikbud, Jakarta Pusat, Rabu (9/10).
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Kenapa Kemendikbudristek mendorong kolaborasi industri dan perguruan tinggi? Kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi diharapkan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Gimana Kemendikbudristek dukung Balayei? Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, menyampaikan, Kenduri Swarnabhumi bertujuan untuk reaktivasi kebudayaan-kebudayaan masyarakat Melayu khususnya yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan lingkungannya.
Ia menegaskan, aspek dasar adalah mengerti akan menghargai perbedaan, intoleransi dan radikalisme. Hal ini prinsip yang harus didapat oleh peserta didik seperti toleransi dan menghargai perbedaan.
"Sejak awal kami berkomitmen dengan penguatan ideologi," katanya.
Sementara itu Inspektur Jenderal Kemdikbud Muchlis R Luddin menambahkan, pengawasan internal sekolah diharapkan dapat memastikan proses pengajaran di sekolah berjalan lancar. Termasuk menyenangkan dan jauh dari radikal dan anti-kebhinekaan.
"Termasuk di dalamnya adalah mengawasi kinerja kepala sekolah, guru dan tenaga pendidikan," katanya.
Pengawasan internal sekolah menurutnya, menjadi garda terdepan penjaga ideologi Pancasila dalam ranah implementasi pendidikan. Peran pengawas internal sekolah ini diwujudkan dalam pelatihan intensif untuk peningkatan kapasitas pengetahuan dan praktik-metode pengawasan serta pencegahan dari infiltrasi paham-paham anti-kebhinekaan di sekolah.
"Pelatihan tersebut telah berjalan sekurangnya di enam titik yakni Banten, Jogjakarta, Malang, Mataram, Manado dan Denpasar. Melalui program ini, Pengawas internal sekolah dipacu untuk dapat mengenali, mendeteksi, mengawasi dan berperan aktif dalam mencegah penetrasi intoleransi dan radikalisme di sekolah. Tak hanya itu, program ini juga melahirkan buku pendamping untuk para pengawas internal sekolah," beber Muchlis.
Lebih lanjut Direktur Eksekutif Maarif Institute Abd. Rohim Ghazali menambahkan, pihaknya berharap kerjasama tersebut bisa memajukan pemahaman terkait pancasila sebagai ideologi negara.
"Kami berharap kerja sama yang baik Maarif institute dengan kemendikbud atau pihak lain yang berupaya memajukan memberikan pemahaman yang lurus bagaimana berpancasila sesuai pendiri bangsa akan terus berlangsung," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca SelengkapnyaKemendagri sepakat bersama KPK untuk mencegah budaya korupsi dalam bidang pendidikan.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti mengaku memiliki kedekatan khusus dengan Nadiem Makarim. Dia merasa antara dirinya dan Nadiem Makarim tidak ada jarak.
Baca SelengkapnyaAyo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaTransformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca SelengkapnyaTujuan mendukung upaya optimalisasi program prioritas bidang pendidikan.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani menegaskan, perlindungan terhadap anak dan remaja dari perundungan (bullying) di sekolah haruslah menjadi prioritas utama semua pihak.
Baca SelengkapnyaDalam tujuh tahun terakhir, Indonesia mencatatkan berbagai pencapaian gemilang di bidang kebudayaan.
Baca Selengkapnya