Kemendikbud: Kita ingin bangun ekosistem pendidikan
Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ingin meningkatkan kualitas pendidikan anak Indonesia sejak usia dini. Mereka pun membentuk program yang disebut ekosistem pendidikan.
Di mana ekosistem pendidikan yang mereka maksud ialah mengajak seluruh pihak terkait, baik itu pemerintah, guru, orangtua hingga figur publik untuk turut serta membangun komunikasi pendidikan yang positif kepada anak-anak mulai dari usia dini.
"Tidak hanya pemerintah dan guru, tetapi ada masyarakat, orangtua bahkan siswa sebagai pelaku pendidikan itu sendiri. Lalu, dunia usaha, artis. Nanti, yang kita bayangkan ada interaksi satu sama lain," kata Staf Khusus Kemendikbud Bidang Pengelolaan Pemangku Kepentingan Muhammad Chozin.
-
Kenapa pendidikan dini penting untuk anak? Meskipun tidak menjadi keharusan, memasukkan anak ke dalam program pendidikan dini dapat memberikan manfaat yang signifikan.
-
Bagaimana PGRI membantu pendidikan di Indonesia? Seiring berjalannya waktu, PGRI juga tak henti berkontribusi bagi masa depan Indonesia. Salah satunya adalah terciptanya Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Selain itu, perjuangan PGRI juga berhasil melahirkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
-
Siapa saja yang berperan dalam pendidikan inklusif? Orang tua memainkan peran penting dalam pendidikan inklusif dengan mendukung dan mendorong partisipasi anak-anak mereka dalam lingkungan pendidikan yang inklusif.
-
Bagaimana Bupati Bantul libatkan orang tua dalam pendidikan? Beberapa cara yang terus dilakukan adalah meningkatkan peran orang tua siswa. Praktiknya, orang tua siswa sering diundang ke sekolah anaknya tempat mengenyam bangku pendidikan.'Orang tua harus terlibat aktif mendidik putra-putrinya. Di sekolah kita menekankan kepada guru BP untuk melakukan pemantauan terhadap anak-anak yang memiliki perilaku khusus, misalnya yang mengarah pada perilaku bullying dan tawuran,' kata Halim dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana Pemkab Kutim dukung pendidikan? Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur, Mulyono, salah satu prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur adalah pemberian beasiswa.
-
Mengapa pendidikan inklusif penting untuk pengembangan sosial? Pendidikan inklusif membawa manfaat sosial yang signifikan, karena mengajarkan siswa untuk menerima perbedaan dan membangun keterampilan sosial yang kuat.
Ia menjelaskan dengan adanya komunikasi positif dari semua kalangan, maka akan tercipta satu tujuan bersama untuk membangun karakter anak Indonesia yang positif. "Kita ke depan membangun ekosistem pendidikan. Kuncinya di interaksi di semua simpul pendidikan," terangnya.
Ditambahkan Ketua Dharmawanita Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah Ramlah pembentukan karakter anak sejak usia dini dinilainya penting. Karenanya, semua pihak perlu membantu dalam pembentukan karakter seorang anak.
"Pendidikan sejak usia dini itu penting dalam pembentukan karakter anak. Bahkan, mulai dari 0 hingga 6 tahun itu sudah harus diberikan pendidikan usia dini yang positif," terangnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam tujuh tahun terakhir, Indonesia mencatatkan berbagai pencapaian gemilang di bidang kebudayaan.
Baca SelengkapnyaKemendagri sepakat bersama KPK untuk mencegah budaya korupsi dalam bidang pendidikan.
Baca SelengkapnyaTujuan mendukung upaya optimalisasi program prioritas bidang pendidikan.
Baca SelengkapnyaIntegrasi materi kesehatan dalam kurikulum pendidikan diyakini dapat melahirkan generasi yang lebih baik ke depan.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja perdana dengan Mendikdasmen RI, Mendikti Saintek RI dan Menteri Kebudayaan.
Baca SelengkapnyaAlimudin mengatakan, pihaknya menyiapkan peta jalan pendidikan untuk menciptakan generasi yang kompeten di IKN.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca SelengkapnyaKeluarga merupakan pondasi awal untuk meningkatkan budaya literasi di era digital.
Baca Selengkapnya