Kemenkes: Kasus Covid-19 Turun Pertama Kali Sejak Omicron Masuk di Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak penyebaran varian Omicron mendominasi pada akhir Januari 2022.
Kasus konfirmasi Covid-19 tercatat bertambah 55.209 per Sabtu, 12 Februari 2022. Pada Minggu 13, Februari 2022, kasus konfirmasi berada di posisi 44.526 yang artinya turun 10.683 dibandingkan Sabtu.
"Ini merupakan pertama kalinya kasus konfirmasi nasional turun semenjak Indonesia menyatakan masuk dominasi penyebaran varian Omicron akhir Januari 2022 lalu," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi dikutip dari siaran persnya, Senin (14/2/2022).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
Kendati begitu, dia memastikan pemerintah terus berupaya memperkuat upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Hal ini untuk meminimalisir dampak terburuk pandemi Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi lainnya.
"Upaya pencegahan seperti penguatan testing, tracing, dan treatment terus dilakukan pemerintah untuk mencegah perluasan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang diketahui memiliki tingkat penyebaran lebih cepat," jelasnya.
Selain itu, pemerintah telah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan. Termasuk, menjaga tempat tidur rumah sakit tetap di angka optimal dan mampu merawat pasien yang membutuhkan seperti pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid.
Nadia menyebut jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit saat ini masih tetap terkendali. Pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional berada di angka 31 persen, naik 1 persen pada Minggu, 13 Februari pukul 18.10 WIB.
Kemenkes telah menetapkan kebijakan agar hanya masyarakat yang bergejala sedang hingga kritis atau memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk menekan kasus kematian akibat virus corona.
"Dengan begitu pasien OTG (tanpa gejala) atau yang bergejala ringan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta," ujar Nadia.
Dia memastikan Kemenkes akan memberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis melalui platform telemedisin atau dari petugas kesehatan yang ada di puskesmas untuk pasien isolasi mandiri dan isolasi terpusat. Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis agar segera pulih.
Disisi lain, Nadia mengingatkan masyarakat untuk memperkuat protokol kesehatan agar tak tertular Covid-19. Dia juga mendorong masyarakat untuk segera ikut vaksinasi Covid-19.
"Lengkapi vaksinasi dan lakukan vaksinasi booster apabila sudah saatnya menerima booster," ucap Nadia.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya