Kemnaker Bagikan Masker, Hand Sanitizer dan APD Buatan BLK Se-Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Ketenagakerjaan mengerahkan sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai sentra produksi alat pencegahan penyebaran Covid-19. Alat pencegahan yang diproduksi diantaranya masker, hand sanitizer, sabun, baju Alat Pelindung Diri (APD), wastafle sistem infus sabun cair, dan bilik disinfektan.
Untuk pengerjaan tahap I telah diproduksi masker sebanyak 180.875 lembar, 8.500 liter hand sanitizer, dan baju APD yang diproduksi sebanyak 2.740 buah.
Seluruh alat pencegahan penyebaran Covid-19 hasil dari BLK tersebut didistribusikan kepada pihak yang membutuhkan, diantaranya petugas TNI dan POLRI; petugas Rumah Sakit dan Puskesmas; Posko Penanganan Covid-19 dan BNPB; pengendara jalan umum dan Ojol; Pedagang Pasar dan Kaki Lima;
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
Barang-barang tersebut dibagikan juga kepada petugas sekuriti kementerian, instansi pemerintah daerah, dan swasta; masyarakat umum dan lingkungan sekitar BLK/BPP; jemaah rumah ibadah; Asosiasi Kedokteran; dan tempat pelayanan umum serta masyarakat umum yang membutuhkan.
Menaker menjelaskan, kebijakan produksi alat pencegahan ini dilakukan melalui program Aksi Kemnaker. Program aksi ini adalah bentuk dukungan dalam mencegah penyebaran Covid-19. Aksi ini melibatkan BLK pusat (UPTP), BLK pemerintah daerah (UPTD), BLK Komunitas, dan Balai Pengembangan Produktivitas (BPP).
"Kami terus aktif mengoptimalkan sumber daya pelatihan di BLK pusat maupun daerah, BLK Komunitas, dan BPP pada kejuruan garmen, mekanisasi pertanian, welding, dan peningkatan produktivitas untuk memproduksi alat-alat pencegahan penyebaran Covid-19," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam Siaran Pers Biro Humas Kemnaker pada hari Selasa (7/4).
Kemnaker Bagikan Masker, Hand Sanitizer dan APD Buatan BLK Se-Indonesia ©2020 Merdeka.comMenaker merinci, aksi pembuatan masker melibatkan 15 BLK UPTP, 129 BLK UPTD, dan 4 BLK Komunitas. Yakni BBPLK Semarang beserta 21 BLK binaan; BBPLK Medan (14 BLK binaan); BBPLK Bandung (12 BLK binaan); BBPLK Serang (13 BLK binaan); BBPLK Bekasi (15 BLK); BLK Banda Aceh (10 BLK binaan); BLK Padang (11 BLK binaan); BLK Surakarta (8 BLK binaan); BLK Makassar (17 BLK binaan); BLK Samarinda (2 BLK binaan); BLK Banyuwangi; BLK Sorong (4 BLK binaan); BLK Ambon (2 BLK binaan); BLK Kendari (3 BLK binaan); dan BLK Ternate (1 BLK).
"Untuk tahap I diproduksi masker sebanyak 180.875 lembar. Alat pencegahan Covid-19 ini dibuat sesuai dengan standar kesehatan. Dalam proses produksinya telah dilakukan konsultasi dengan Dinas Kesehatan terkait," kata Menaker Ida.
Sementara itu, 8 BLK dan BPP pusat juga ditugaskan untuk memproduksi hand sanitizer. Yaitu BBPLK Medan, BBPLK Semarang, BLK Makassar, BLK Banda Aceh, BLK Kendari, BLK Lembang, BLK Padang, dan BPP Kendari.
"Kedelapan BLK dan BPP ini memproduksi 8.500 liter hand sanitizer," jelas Menaker Ida.
Selain itu, 6 BLK pusat dan 4 BLK daerah bertugas memproduksi bilik disinfektan. Yaitu BBPLK Bekasi, BLK Surakarta, BLKPP DIY, BLK Padang, BLK Makassar, BLK Gorontalo, BLK Takalar, BLK Majene, BLK Samarinda, dan BBPLK Bandung.
Kemnaker Bagikan Masker, Hand Sanitizer dan APD Buatan BLK Se-Indonesia ©2020 Merdeka.comSedangkan baju APD yang diproduksi sebanyak 2.740 buah. Baju APD ini diproduksi oleh 8 BLK pusat, yaitu BBPLK Semarang, BLK Banyuwangi, BLK Makassar, BLK Ambon, BLK Surakarta, BLK Padang, BLK Kendari, dan BLK Samarinda.
"Pembuatan wastafel dengan sistem infus diproduksi oleh 1 BLK pusat, yaitu BLK Lembang. BLK ini memproduksi 20 wastafel," terang Menaker.
Menaker Ida berharap alat-alat pencegahan penyebaran Covid-19 yang diproduksi BLK ini memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan. " Ini adalah bagian dari upaya kita semua untuk bersama-sama melawan Covid -19," kata Ida. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaPencegahan ke luar negeri lima orang tersebut mulai berlaku enam bulan pertama dan dapat diperpanjang.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaHewan kurban yang dibagikan terdiri atas 585 kambing atau domba dan 608 sapi.
Baca SelengkapnyaPemerintah kembali menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram dari Cadangan Beras Pemerintah tahap dua kepada sebanyak 22 juta Keluarga Penerima Manfaat.
Baca SelengkapnyaPertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi karhutla.
Baca SelengkapnyaPenyaluran BLT El Nino sampai 21 Desember 2023 baru mencapai Rp6,72 triliun.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih dari BPBD Kab Bogor disalurkan untuk meringankan kesulitan warga yang terdampak kekeringan akibat kemarau.
Baca Selengkapnya