Kepala BNPT Sebut Surat Wasiat ZA Mencontoh Ditulis Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menghadiri rapat kunjungan kerja spesifik bersama Komisi III DPR di Polda Sulawesi Selatan. Hal tersebut dalam rangka menindaklanjuti aksi teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, akhir pekan lalu.
Boy Rafli lantas menyampaikan terkait latar belakang pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar hingga jaringan kelompok teroris tersebut. Bahkan, peristiwa tersebut disinyalir berkaitan dengan aksi teror di Mabes Polri.
"Berdasarkan fakta yang didapat, surat wasiat pelaku penyerangan Mabes Polri mencontoh surat wasiat yang ditulis oleh pelaku bom suami istri di Makassar, seperti meminta maaf ke keluarga dan jangan pakai bank. Ini adalah hasil proses radikalisasi oleh radikal intoleran terorisme melalui media sosial," kata Boy Rafli di Polda Sulawesi Selatan, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/4).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
Boy Rafli menegaskan akan menindaklanjuti dan berupaya melakukan upaya pencegah lebih dalam lagi kepada para generasi milenial. Pasalnya, kemajuan dunia digital saat ini membuat mudah dan maraknya konten-konten propaganda serta narasi ujaran kebencian, yang tidak dapat terhindarkan.
"Untuk itu, peran keluarga juga diharapkan dapat terlibat untuk mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan sosial media secara baik dan benar. Langkah preventif dan represif baik soft maupun hard approach juga akan diterapkan oleh pemerintah dan aparat keamanan untuk upaya pencegahan yang lebih menyeluruh dan mendalam," tegas Boy Rafli.
Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni menambahkan, tujuan dari rapat tersebut adalah untuk saling memberikan informasi terkini antara BNPT, Polda Sulawesi Selatan, dan DPR RI terkait penanganan kasus terorisme di Makassar.
"Komisi III DPR RI mengapresiasi kinerja aparat keamanan dan pemerintah yang bertindak cepat atas kejadian ini," kata Sahroni.
Anggota Komisi III DPR RI Supriansa menyoroti munculnya pola baru kelompok terorisme, yakni pelaku teror berasal dari generasi milenial. Lewar sosial media, tidak menutup kemungkinan terjalin korelasi antar kelompok teroris dan upayanya mempengaruhi pola pikir anak milenial.
"Terkait milenial yang direkrut menjadi bagian dari kegiatan teror, ini yang menjadi tanda tanya. Saya melihat pesan-pesan teroris menjadi tanda bagi kelompoknya untuk melanjutkan perjuangan. Ini menjadi tantangan," ujar Supriansa.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaTetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaKematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya